Page 113 - XI_MODUL Sejarah Indonesia
P. 113
Modul Sejarah Indonesia Kelas XI KD 3.3 dan 4.3
Kehancuran infrastruktur dan pabrik-pabrik mengakibatkan proses produksi
melambat, bencana kelaparan dan kemiskinan membayangi setiap saat negara-
negara yang terlibat dalam PD II, termasuk negara-negara pemenang. Pada
perkembangan berikutnya kehadiran dua raksasa adidaya, yaitu Amerika Serikat dan
Uni Soviet akan membantu pemulihan ekonomi dan pembangunan di Eropa, baik
barat maupun timur. Dengan program Marshall Plan dan Molotov Plan yang diusung
masing-masing negara
b. Kemerdekaan bagi negara-negara jajahan Eropa di Asia dan Afrika
Negara-negara non-eropa yang selama sebelum PD II menjadi jajahan dari
bangsa-bangsa di Eropa, mendapatkan momentum yang baik ketika negara penjajah
mereka melemah dan berfokus dalam menghadapi kekuatan Blok Axis dalam PD II,
Inggris di India dan Burma, Belanda di Indonesia, Perancis di Indo- China, dan
kawasan-kawasan lain dapat dikatakan mendapatkan waktu singkat untuk
membangun kemerdekaan negaranya akibat terjadinya Perang Dunia II, sering juga
proses ini disebut sebagai dekolonialisasi negara-negara di kawasan Asia-Afrika.
Kekuatan negara-negara baru yang mendapat kemerdekaan setelah Perang
Dunia II ini pada umumnya memang berasal dari Kawasan Asia-Afrika yang pada
gilirannya nanti, sekitar tahun 1955, membuat sebuah konferensi yang bernama
Konferensi Asia-Afrika. Dimana konferensi tersebut sangat menjunjung tinggi nilai-
nilai kemerdekaan sebagai negara yang berdaulat dan termasuk di dalamnya adalah
proses dekolonialisasi di negara-negara Kawasan Asia-Afrika.
c. Berkembangnya teknologi secara pesat
Terjadinya Perang Dunia II membantu memaksa berkembangnya teknologi
yang massif, meskipun pada awalnya diperuntukan untuk keperluan perang, seperti
nuklir, ketika perang berakhir, teknologi-teknologi tersebut dialihfungsikan untuk
kepentingan lain seperti produksi listrik dan telekomunikasi. Penggunaan Bom Atom
di Hiroshima dan Nagasaki untuk mengakhiri perang kemudian membuat negara-
negara besar, seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, China, menyadari,
perlunya memiliki senjata pemusnah massal sebagai bagian dari kekuatan
militernya. Hal ini pada berikutnya membawa dunia kepada sebuah perlombaan
pembuatan senjata pemusnah massal besar-besaran, khususnya pada periode
Perang Dingin.
d. Lahirnya Perserikatan Bangsa-bangsa
Piagam San Fransisco pada 26 Juni 1945 ditandatangani oleh 50 negara yang
kemudian disebut sebagai anggota asli PBB, piagam tersebut memuat pandangan
umum mengenai persamaan hak dan derajat manusia dari bangsa manapun selain
itu dalam pembukaan (Preambule) piagam tersebut tertuang pula keharusan
memajukan standar hidup dan sosial demi mencapai kebebasan yang lebih besar.
Deklarasi ini bersifat mengikat seluruh anggota yang menandatangi
deklarasi ini, pendiri organisasi ini memiliki hak khusus yang disebut sebagai Hak
Veto, yang berarti dapat menggagalkan keputusan atau resolusi apapun yang
dihasilkan oleh PBB, kelima pendiri organiasi PBB ini sebenarnya adalah pihak-pihak
pemenang dalam Perang Dunia II, antara lain adalah Amerika Serikat, Inggris,
Perancis, Uni Soviet (kemudian berganti ke Rusia) dan China (kemudian berganti ke
Republik Rakyat Tiongkok)
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN