Page 4 - flip noren hermita-dikonversi
P. 4

MATERI PEMBAHASAN

               Bilangan Pecahan
               Bilangan pecahan merupakan salah satu kelompok bilangan dengan bentuk a/b dimana a dan b
               merupakan bilangan bulat serta b tidak sama dengan nol. Nilai a dan b saling prima, artinya tidak
               ada faktor/pembagi yang bisa membagi a dan b sekaligus.


               Dalam bilangan pecahan, a disebut sebagai pembilang sedangkan b disebut sebagai penyebut
               pecahan.


               Penerapan Bilangan Pecahan
               Penerapan bilangan pecahan biasanya digunakan untuk menyatakan bilangan yang tidak bulat.


               Bentuk pecahan (pecahan biasa maupun desimal) sangat tepat untuk menunjukkan suatu nilai
               yang tidak bulat. Bilangan pecahan dapat digunakan sebagai representasi perbandingan suatu
               bagian terhadap keseluruhan.


               Selanjutnya akan dijelaskan mengenai pecahan biasa.


               Pecahan Biasa
               Pecahan biasa atau dapat disebut sebagai pecahan merupakan bentuk pecahan yang kita lihat
               biasanya. Pecahan biasa berbentuk a/b dengan a merupakan pembilang dan b merupakan
               penyebut. Contohnya sebagai berikut.


               4/5 merupakan suatu pecahan biasa dengan 4 sebagai pembilang dan 5 sebagai penyebut.


               1/7 meruapakan suatu pecahan biasa dengan 1 sebagai pembilang dan 7 sebagai penyebut.


               Selanjutnya akan dibahas mengenai pecahan campuran.


               Pecahan Campuran
               Pecahan campuran merupakan jenis bilangan pecahan yang terdiri dari bagian bulat dan bagian
               pecahan. Pecahan campuran dapat berbentuk c a/b dengan c merupakan bilangan bulat dan a/b
               merupakan bagian pecahan.


               Contoh pecahan campuran yaitu 3 2/5 dengan 3 merupakan bagian bulat dan 2/5 merupakan
               bagian pecahannya.


               Cara mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa yaitu dengan mengalikan bagian bulat
               dengan penyebut bagian pecahan lalu menjumlahkannya dengan bagian pembilang dari pecahan.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9