Page 10 - Kiat Menulis Teks Cerpen
P. 10

7





                        f.  Menyentuh perasaan, agar cerita menarik secara latar
                        g.  Harus tercipta detail persoalan dan kejadian yang sudah diplot

                        h.  Suatu kejadian harus menguasai seluruh cerita

                        i.  Memiliki sorang tokoh utama yang menentukan

                        j.  Memberi dampak atau kesan tertentu bagi pembaca
                        k.  Hanya  ada  satu  situasi,  dan  memiliki  kesan  tunggal  serta  tidak

                            berberaian. Tarigan (dalam Rampan, 2009, hlm. 14-15)

                       2.   Unsur-unsur pembangun Cerpen
                              Dalam  membuat  cerpen  terdapat  beberapa  unsur  pembangun

                       cerpen Unsur pembangun cerpen dibagi menjadi dua yaitu unsur intrinsik

                       cerpen dan unsur ektrinsik cerpen.
                       a.  Unsur Intrinsik Cerpen

                       Unsur intrinsik adalah unsur yang ada di dalam karya sastra atau unsur

                       yang terdapat dalam cerpen. Unsur intrinsik cerpen mencakupi:
                       1)  Plot atau alur cerita

                           Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin sedemikian rupa

                           sehingga menggerakan jalan cerita, dari awal, tengah, hingga mencapai

                           klimaks dan akhir cerita. Plot atau alaur dibedakan menjadi alaur maju,
                           alur mudur dan alur campuran.

                         Alur maju adalah dibuatnya jalan cerita dari awal hingga akhir cerita.

                         Alur mundur adalah cerpen yang dibuat dengan peristiwa menceritakan
                           akhir dari cerita ke awal cerita. Alur mundur juga sering disebut dengan

                           istilah kilas balik.

                         Alur campuran adalah gabungan dari alur maju dan alur mundur.

                       2)  Perwatakan
                                Dalam  cerita,  setiap  pelaku  memiliki  karakteristik  tersediri.

                           Perwatakan ini akan menentukan apakah cerita itu baik atau tidak. Pada

                           dasarnya perwatakan dibagi menjadi beberapa watak.
                         Protagonis, yaitu watak yang mengandung (baik). Dalam cerita pasti ada

                           tokoh  dengan  watak  baik  atau  sangat  baik.  Biasanya  orang  yang

                           menyebut “yang punya lakon”.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15