Page 28 - Kiat Menulis Teks Cerpen
P. 28
25
Melga yang murung hanya terdiam melihat di bangku penonton. “Kenapa
tidak kita ajak Melga?” Usul Salsa kepada anak perempuan yang lain.
Dengan sepontan Meisha menjawab, “Apa kamu mau ketularan gatal-
gatalnya?” , “belum lagi ingusnya itu menjijikan sekali”, timbal Ami. Iya betul
“aku setuju dengan pendapat Meisha dan Ami, buat apa kita mengajaknya”,
ucap Dila. Sejak itu, Salsa tidak berani untuk mengusulkan untuk
mengajak Melga bermain bersama.
Pada penggalan cerita di atas yang menunjukan konflik adalah …..
a. Melga dijauhi oleh teman-temannya
b. Salsa beriinisiatif mengajak Melga untuk bermain bersama
c. Teman-teman Melga membencinya karena dia mempunyai penyakit
d. Meisha dan Ami berkomentar negatif tentang usulan yang diajukan
oleh Salsa.
9. Sudah satu minggu Ia menunggu kepulangan suaminya. Dibalik jendela
kamarnya, pandangannya tak lepas dari kaki gunung semeru, ke
khawatirannya tampak dari raut wajahnya. Ia mengharapkan kepulangan
suaminya, yang sedang mengais rezeki disebrang sana. Kalau ia bisa
berlari rasanya ingin menyusul suaminya, karena menunggu tak kunjung
datang.
Yang menonjol dalam penggalan cerpen di atas adalah….
a. Sudut pandang
b. Latar
c. Tema
d. Tokoh
10. Setelah tiba di rumahnya, terpaksalah Bu Dewi mengeluhkan perasaanya
kepada Sheila. “Kapan sekolah mu selesai nak?” . Ibu tak melihat apa
gunanya sekolah, jika kamu hanya bermain ponsel setiap hari dan bermain
tak mengenal waktu”. Hanya tinggal beberapa bulan lagi bu tamatlah sudah
sekolahku, ucap Sheila dengan lantang. “Lantas ketika sudah lulus apa
yang akan kamu lakukan nak?”. Ya tentu, aku akan melanjutkan lagi ke
jenjang SMA Bu.