Page 24 - Perjuangan Pondok Pesantren Lirboyo Dalam Peristiwa 10 November 1945 Terbaru
P. 24
Lembaran sejarah baru mulai dirintis Kiai Manab. Setelah
memasuki jenjang perkawinan, beliau masih sempat meneruskan
belajar di Tebuireng. Tapi, itu hanya berlangsung setengah tahun sebab
tanggung jawab beliau sebagai suami menuntutnya bermukim di
Banjarmelati mendampingi sang istri merajut kasih sayang dan
membina mahligai rumah tangga.
Foto 4. Keluarga KH. Abdul Karim berfoto bersama di halaman rumah sehari
setelah wafatnya Nyai Khodijah (Nyai Dlomroh) tanggal 17 Mei 1960.
(Sumber : Bahtiar dkk, 2018: 36)
Setelah satu tahun, rumah tangga Kiai Manab kian bertambah
mesra dan hangat dengan kehadiran putri pertama beliau yang diberi
nama Hannah pada tahun 1909 M. Hanya saja ada satu yang belum
terlengkapi yakni rumah sebagai tempat tinggal. Bagi Kiai
Manab, masalah ini beliau serahkan setulusnya
kepada Tuhan Yang Kuasa, tawwakal.