Page 55 - Perjuangan Pondok Pesantren Lirboyo Dalam Peristiwa 10 November 1945 Terbaru
P. 55

Mayor Mahfud yang merupakan mantan Sudanco PETA (semacam


        komandan  seksi)  di  daerah  Kediri  menyampaikan  berita  gembira

        kemerdekaan  itu  kepada  KH  Mahrus  Aly,  dilanjutkan  dengan


        pertemuan para santri di serambi Masjid Pondok Pesantren Lirboyo. Di


        sana  diumumkan  bahwa  rakyat  Indonesia  yang  telah  sekian  abad

        lamanya dijajah oleh pihak asing, kini telah resmi merdeka.


               Santri Lirboyo dalam kesempatan yang sama itu, sepakat melucuti


        senjata Jepang di Markas Kompitai Dai Nippon di Kediri (kini Markas


        Brigif 16 Kodam V Brawijaya) yang letaknya sekitar 1,5 Km dari arah

        timur Pondok Pesantren Lirboyo Atas kebijaksanaan Kiai Mahrus. Salah


        satu truk senjata hasil lucutan Jepang itu dibawa ke Pondok Lirboyo


        dan  setelahnya  diserahkan  kepada  Tentara  Keamanan  Rakyat  (TKR)

        yang  hingga  kini  masih  tersimpan  di  Markas  Brawijaya  Kediri  (M.


        Haromain, 2010).


               Kesimpulan  dari  peristiwa  10  November  di  Surabaya  bahwa

        perjuangan Kiai dan Santri Pondok Pesantren Lirboyo dalam Resolusi


        Jihad adalah mengajarkan tentang Jihad yang berjuang untuk kebaikan


        dan  melawan  keburukan  dalam  mempertahankan  kemerdekaan

        Indonesia.
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60