Page 19 - Perjuangan Pondok Pesantren Lirboyo Dalam Peristiwa 10 November 1945 Terbaru
P. 19
6. Nyai Maryam menikah dengan KH. Marzuqi Dahlan (Penerus
Pondok Pesantren Lirboyo).
7. Nyai Hj. Zainal menikah dengan KH. Mahrus Aly (Penerus
Pondok Pesantren Lirboyo).
8. Nyai Hj. Qomariyah menikah dengan KH. Zaini, setelah KH. Zaini
wafat, beliau dinikahkan oleh KH. Marzuqi Dahlan
yang saat itu sudah berstatus janda.
Sejarah berdirinya Pondok Pesantren Lirboyo berkaitan erat
dengan awal mula KH. Abdul Karim menetap di Desa Lirboyo. Setelah
kelahiran putri pertama beliau yang bernama Hannah dari
perkawinannya dengan Nyai Khodijah atau Nyai Dlomroh merupakan
putri KH. Sholeh Banjarmelati salah satu wilayah di kota Kediri.
Perpindahan KH. Abdul Karim ke desa Lirboyo dilatarbelakangi atas
dorongan dari mertuanya sendiri yang pada waktu itu menjadi seorang
ulama, karena Kyai Sholeh berharap dengan menetapnya KH. Abdul
Karim di Lirboyo agama Islam syi’ar dimana-mana. Selain itu, atas
permohonan kepala desa Lirboyo kepada KH. Sholeh untuk berkenan
menempatkan salah satu menantunya adalah KH. Abdul Karim di desa
Lirboyo dan membangun pondok pesantren.
Foto 5. Rumah KH. Abdul Karim yang dibangun pada 1910.
(Sumber : Bahtiar dkk, 2018 32)