Page 2 - SANTRI TUA
P. 2
SANTRI TUA
“Shalawat Syaduk Ini”
Shalawat
Shalawat merupakan sajian doa yang berisi salam penghormatan
kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat di sebagian kalangan umat
muslim sudah menjadi sebuah tradisi (Mawardi 2009, 1).
Shalawat Syaduk Ini merupakan sajian shalawat dalam tradisi
slametan kematian yang disajikan oleh santri tua yang hanya terdapat di
2
1
Dusun Ngentak, Desa Mojayan, Kabupaten Klaten. Syaduk Ini mempunyai
arti dua keagungan, yang berasal dari kata Syaduk (Syadu) yang berarti
agung dan Ini (Isnaini) yang berarti dua. Sehingga Shalawat Syaduk Ini
berarti shalawat tentang dua keagungan yaitu keagungan Allah SWT dan
Nabi Muhammad SAW.
Shalawat ini disajikan setelah bacaan doa tahlil , yang merupakan
3
tradisi umat Islam dusun Ngentak yang diyakini dapat ‘melancarkan’
dalam rangka mengirim/mengantarkan doa kepada umat muslim yang
sudah meninggal dunia.
Shalawat Syaduk Ini disajikan pada peringatan kematian yang
terdapat dalam tradisi Jawa, yaitu telung dinan (3 hari), pitung dinan (7
hari), patang puluhan (40 hari), nyatus (100 hari), pendhak pisan (1 tahun),
pendhak pindho (2 tahun), dan nyewu (1000 hari). Tetapi untuk telung dinan
1 Slametan merupakan ajaran Jawa untuk ‘menyelamatkan’ atau mendoakan jiwa yang sudah
meninggal dunia.
2 Santri Tua merupakan sebutan santri (khusus) yang menyajikan Shalawat Syaduk Ini. Anggota
Santri Tua ditentukan oleh pemuka agama (modin) Dusun Ngentak, Desa Mojayan, Kabupaten
Klaten.
3 Tahlil secara harfiah berarti berdzikir dengan mengucap kalimat tauhid.