Page 18 - E-Book Perubahan Iklim dengan Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT)
P. 18
Peristiwa El Nino dan La Nina rata-rata hanya terjadi setiap 2-7 tahun sekali dan
tidak terjadi dalam jadwal yang teratur. Umumnya, El Nino lebih sering terjadi
daripada La Nina. Periode La Nina dan El Nino biasanya akan berlangsung selama
9-12 bulan, Namun, terkadang berlangsung selama bertahun-tahun. Prediksi El
Nino dan La nina secara akurat akan berguna dalam peringatan dini dan antisipasi
terjadinya iklim ekstrem yang berasosiasi dengan bencana hidrometeorologi seperti
banjir, tanah longsor, dan kekeringan. Prediksi ini akan membantu mengurangi
kerugian dan biaya yang ditimbulkan akibat bencana hidrometeorologis.
a. El Nino
El Nino terjadi ketika angin pasat yang biasa
berhembus dari timur ke barat melemah
atau bahkan berbalik arah. Pelemahan ini
dikaitkan dengan meluasnya suhu muka laut
yang hangat di timur dan tengah Pasifik. Air
hangat yang bergeser ke timur menyebabkan
penguapan, awan, dan hujan pun ikut
bergeser menjauh dari Indonesia. Hal ini
berarti Indonesia mengalami peningkatan
Gambar 1.6 Peristiwa El Nino
risiko kekeringan. Sumber: https://www.padamu.net
Beberapa faktor yang mempengaruhi El Nino adalah pemanasan awan dan
perubahan arus. El Nino dapat berdampak besar pada kesehatan manusia karena
dapat mengubah kondisi iklim dan dinamika ekologi. Hal ini menyebabkan antara
lain: peningkatan suhu dan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk. El Nino
dikaitkan dengan perubahan suhu dan pola curah hujan, yang menciptakan
lingkungan yang baik untuk perkembangbiakan nyamuk, yang menyebabkan
lebih banyak penyakit seperti malaria, demam berdarah, dan virus Zika. Nyamuk
berkembang biak di lingkungan yang lebih hangat dan basah. Selain itu, curah
hujan yang menurun menyebabkan wilayah Indonesia mengalami kekeringan
yang berdampak pada gagal panen.
10