Page 25 - Modul 1 Kinematika
P. 25

Penentuan atau penggambaran dari vektor resultan yang ingin dicari dilakukan dengan

                   memindahkan  titik  tangkap  salah  satu  vektor  ke  ujung  vektor  yang  lain  kemudian
                   menghubungkan titik tangkap atau titik pangkal vektor pertama dengan titik ujung vektor
                                                           
                   ke dua. Sebagai contoh, terdapat vektor  a =  AB yang  menghubungkan titik A ke B, dan

                   vektor  b =  CD yang  menghubungkan  titik  C ke D, maka untuk mencari  resultan dari

                                                                                      

                   vektor  a  dan b dapat  dilakukan  dengan  menggeser  pangkal  vektor b ke  ujung  vektor
                    
                   a   seperti   yang    terlihat   pada   Gambar     1.2.   Sehingga    vektor   resultan
                           
                    
                       
                   c = a + b =  AB + BC =  AC tidak  lain  adalah  vektor  yang  menghubungkan  titik  A  ke  C
                   melalui B.

                          Aturan penjumlahan vektor dengan metode grafis

                   yang  disajikan  pada  Gambar  1.3.  sering  juga  disebut
                   dengan  aturan  penjumlahan  segitiga.  Untuk  operasi

                   penjumlahan yang melibatkan lebih dari 2 vektor, maka

                   kita  dapat  menggunakan  aturan  penjumlahan  poligon.
                   Aturan ini memiliki proses yang tidak jauh berbeda dari      Gambar 1.3. Penjumlahan 2 buah
                                                                               vektor dengan metode grafis.
                   aturan  penjumlahan  segi  tiga  namun diterapkan  secara
                   berturutan/serial.  Aturan  penjumlahan  ini  berlaku  baik

                   untuk  vektor-vektor yang  koplanar  (sebidang)  ataupun
                   tidak.  Namun  untuk kasus  3 dimensi,  aturan  poligon  ini

                   agak sulit untuk digunakan jika vektor-vektor yang teribat

                   tidak koplanar. Ilustrasi penjumlahan vektor dengan aturan
                   penjumlahan poligon dapat dilihat pada gambar 1.4.          Gambar 1.4. Penjumlahan beberapa
                                                                              vektor dengan metode poligon
                          Metode  grafis  merupakan  metode  yang  paling

                   mudah  untuk  dioperasikan  ketika  menjumlahkan  vektor.

                   Namun  ketepatan  hasil  yang  diperoleh  bergantung  pada
                   ketepatan dan ketelitian dalam menggambar dan membaca
                                                                                Gambar 1.5. Penjumlahan beberapa
                   skala.  Besar  dan  arah  vektor  resultan  dapat  lebih tepat   vektor dengan metode poligon
                   diperoleh    melalui    perhitungan    matematis     atau



                                                                                                        21
      Modul 1 KINEMATIKA
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30