Page 100 - Modul Elektronik Bioetika
P. 100

V. ETIKA LINGKUNGAN

































                               Tata  nilai  yang  menyebabkan  meningkatnya  pencemaran  dan
                 perusakan  lingkungan  adalah  masih  dianutnya  etika  lingkungan  yang
                 anthropocentric.  Etika  ini  menempatkan  kepentingan  manusia  di  atas
                 kepentingan makhluk lainnya. Oleh karena itu, segala sesuatu yang ada di
                 alam  dimanfaatkan  sebesar-besarnya  untuk  memenuhi  kebutuhan  dan
                 kepentingan  manusia  semata.  Hukum  seharusnya  berperan  dalam
                 pemecahan  masalah  lingkungan  dan  sekaligus  berfungsi  sebagai
                 landasan yuridis bagi pelaksanaan kebijakan negara (pemerintah) dalam
                 mengelola  lingkungan  hidup.  Jika  kebijakan  lingkungan  kemudian
                 dirumuskan  dalam  rangakaian  norma  yang  tertuang  dalam  peraturan
                 perundang-undangan tentang lingkungan, dalam arti sempit, hal itu dapat
                 disebut sebagai kebijakan hukum lingkungan, atau sering disebut sebagai
                 politik perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.




                              Pengertian hukum lingkungan termuat dalam ketentuan Pasal 1 ayat
                 (1) Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok-Pokok Lingkungan Hidup
                 yang  telah  diperbarui  dengan  Undang-Undang  Nomor  23  Tahun  1997
                 tentang  Pengelolaan  Lingkungan  Hidup,  sama  dengan  pengertian  istilah
                 lingkungan itu sendiri. Dalam ketentuan Pasal 1 dari Undang-Undang Nomor
                 23  Tahun  1997  dinyatakan  bahwa  hukum  lingkungan  (lingkungan  hidup)
                 adalah  kesatuan  ruang  dengan  semua  benda,  daya,  keadaan,  dan
                 makhluk  hidup,  termasuk  manusia  dan  perilakunya,  yang  memengaruhi
                 kelangsungan  perikehidupan  dan  kesejahteraan  manusia  serta  makhluk
                 hidup lainnya.











                                                          91
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105