Page 16 - E-Modul Berdiferensiasi fiks
P. 16
Mohammad Yamin membicarakan persoalan tentang kesejahteraan
rakyat atau keadilan sosial yang dikaitkan dengan daerah negara.
c. Soepomo
Pokok pemikiran Soepomo tersebut oleh Nugroho Notosutanto
ditafsirkan bahwa Soepomo mengajukan lima dasar bagi negara merdeka.
1. Persatuan
Persatuan yang dimaksudkan oleh Soepomo adalah persatuan hidup,
persatuan kawulo dan gusti, persatuan antara dunia luar dan dunia batin,
antara mikro kosmos dan makrokosmos, antara pemimpin dan rakyatnya.
Soepomo sangat menekankan adanya persatuan pemimpin dengan
rakyatnya.
2. Kekeluargaan
Karakteristik sosial bangsa Indonesia adalah kekeluargaan, sehingga
hal ini perlu menjadi dasar bagi Indonesia merdeka. Soepomo mengkritik
apa yang disebutnya “kebudayaan Barat”. Menurut Soepomo, orang Barat
berpegang pada prinsip perseorangan (individualisme). Individualisme ini
yang menyebabkan bangsa-bangsa Eropa pada keangkaramurkaan, ia dapat
bersaing dengan sangat keras dan saling menjatuhkan. Sementara, orang
Timur tidak mengenal individualisme. Dalam budaya Timur, sebagaimana
Indonesia, semua orang dianggap sebagai anggota keluarga. Semua
pekerjaan dijalankan secara bersama-sama. Oleh karena itu, negara
Indonesia merdeka harus diselenggarakan atas dasar kekeluargaan dan
gotong-royong.
3. Keseimbangan lahir dan batin
Setiap manusia, menurut Soepomo, dalam pergaulan sosial memiliki
kewajiban hidup (dharma) sendiri menurut kodrat alamnya, yang
kesemuanya itu ditujukan untuk mencapai keseimbangan lahir dan
batin. Batin di sini berkaitan dengan agama, keyakinan, atau
kepercayaan yang dimiliki masyarakat Indonesia, yang dapat
menjadikan petunjuk jalan dalam kehidupannya. Sementara lahir berarti
hal-hal tampak, ragawi, dan fisikal. Keduanya tidak dapat dipisahkan.
4. Musyawarah
Menurut Soepomo, masyarakat Indonesia sudah terbiasa melakukan
musyawarah sejak dahulu kala. Karena itu, pemimpin negara Indonesia,
menurut Soepomo, hendaknya bermusyawarah dengan rakyatnya, atau
dengan kepala-kepala keluarga dalam desa, agar terwujud pertalian
antara pemimpin dan rakyat.