Page 130 - E-Modul Strategi Pembelajaran
P. 130

Sebelum memasuki era Perang Dunia II, beberapa ilmuwan seperti Watson, Mead, Allport,

               dan Shaw sudah mengembangkan teori coopera- tive learning. Teori tersebut muncul setelah


               mereka menyadari apabila bekerja dalam kelompok akan lebih efisien secara kuantitas dan

               lebih meningkatkan kreativitas daripada bekerja secara individu.


                   Baru pada tahun 1937, Doob dan May berhasil membuktikan bahwa seorang individu yang

               bekerja  secara  berkolaborasi  untuk  menggapai  tujuan  bersama  lebih  sukses  dibandingkan


               dengan yang bekerja secara mandiri. Seorang individu yang memiliki prestasi secara mandiri

               cende rung bertujuan untuk menampakkan sikap kompetitif.


                   Pemikiran Morton Deutsh, Lewin, dan John Dewey pada tahun 1930 sampai 1940-an juga

               cukup  berpengaruh  terhadap  teori  cooperative  learn  ng  yang  dipraktikkan  saat  ini.  Dewey


               meyakini, siswa perlu membangun keahlian dan kemampuan sosial yang bisa dimanfaatkan

               dan diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sebagai

               penerima ilmu pengetahuan terlibat secara aktif dalam proses belajar dengan diskusi kelompok


               daripada hanya menjadi penerima informasi pasif dengan mendengarkan penjelasan guru.

                   Sementara  itu.  Lewin  menyumbangkan  pemikirannya  terhadap  coop.  erative  learning


               dengan bertumpu pada ide menjalin interaksi antarang. gota dalam kelompok supaya maksimal

               dalam menjalankan dan meraih tujuan belajar. Deutsh dalam hal ini berpendapat mengenai


               adanya.  keterkaitan  sosial  yang  positif  jika  siswa  memiliki  tanggung  jawab  dalam

               kelompoknya.


                   Pada tahun 1975, Roger dan David secara aktif berkontribusi terha- dap teori Cooperative

               learning  yang  menjelaskan  bahwa  model  pembelaja  ran  ini  akan  mendorong  rasa  saling


               menyukai;  adanya  koneksi  yang  lebih  bagus,  toleransi  dan  dukungan  yang  besar;  serta

               mengisyaratkan  adanya  pengembangan  beragam  skema  berpikir  di  antara  masing-masing

               priba- di dalam kelompok. Siswa dengan sikap kompetitif akan kurang dalam interaksi, kurang


               percaya, dan kurang keterlibatan secara emosional dengan orang lain.



                                                                                                       119
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135