Page 17 - flipbook_Wifa Siti Hadiani
P. 17

Pembagian suatu resep yang lengkap  :
                 1).   Tanggal dan tempat ditulisnya resep ( inscriptio )
                 2).   Aturan pakai dari obat yang tertulis ( signatura )
                 3).   Paraf/tanda tangan dokter yang menulis resep ( subcriptio )
                 4).   Tanda buka penulisan resep dengan R/ ( invecatio )
                 5).   Nama obat, jumlah dan cara membuatnya ( praescriptio atau ordinatio )

                     Yang berhak menulis resep adalah dokter, dokter gigi (terbatas pada pengobatan gigi dan
               mulut) dan dokter hewan (terbatas pada pengobatan hewan). Dokter gigi diberi ijin menulis resep
               dari segala macam obat untuk pemakaian melalui mulut, injeksi (parentral) atau cara pemakaian
               lainnya, khusus untuk mengobati penyakit gigi dan mulut. Sedangkan pembiusan / patirasa secara
               umum tetap dilarang bagi dokter gigi (S.E.) Depkes No. 19/Ph/62 Mei 1962.

               Resep untuk pengobat segera
                     Untuk penderita yang memerlukan pengobatan segera dokter dapat memberi tanda :
                   Cito      :  segera
                   Urgent  :  penting
                   Statim  :   penting
                   P.I.M     :  Periculum In Mora = berbahaya bila ditunda.
               pada bagian atas kanan resep, apoteker harus mendahulukan pelayanan resep ini termasuk resep
               antidotum .
                     Bila dokter ingin agar resepnya dapat diulang, maka dalam resep ditulis Iteratie. Dan ditulis
               berapa kali resep boleh diulang. Misalkan iteratie 3 X, artinya resep dapat dilayani 1 + 3 kali
               ulangan  =   4 X . Untuk resep yang mengandung narkotika, tidak dapat ditulis iteratie tetapi
               selalu dengan resep baru.


               Komponen Resep Menurut Fungsi
               Menurut fungsi bahan obatnya resep terbagi atas :
                 1).   Remidium Cardinal, adalah obat yang berkhasiat utama
                 2).   Remidium Ajuvans, adalah  obat yang menunjang bekerjanya bahan obat utama
                  3).   Corrigens, adalah zat tambahan yang digunakan untuk  memperbaiki warna, rasa dan bau
                      dari obat utama.
                      Corrigens dapat kita bedakan sebagai berikut :
                       a.  Corrigens Actionis,    digunakan untuk memperbaiki kerja zat berkhasiat utama.
                                                  Contohnya  pulvis  doveri  terdiri  dari  kalii  sulfas,
                                                  ipecacuanhae radix, dan opii pulvis. Opii pulvis sebagai zat
                                                  berkhasiat utama menyebabkan orang  sukar buang air besar,
                                                  karena  itu  diberi  kalii    sulfas  sebagai  pencahar  sekaligus
                                                  memperbaiki  kerja opii pulvis tsb.

                       b.   Corrigens Odoris,     digunakan  untuk  memperbaiki  bau  dari  obat.  Contohnya
                                                  oleum Cinnamommi dalam emulsi minyak ikan.

                       c.  Corrigens Saporis,     digunakan  untuk  memperbaiki  rasa  obat.  Contohnya
                                                  saccharosa  atau  sirupus  simplex  untuk  obat  -  obatan  yang
                                                  pahit rasanya.



                                                             11
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22