Page 24 - Modul Fisika Kelompok 5
P. 24
gaya ke atas pada benda yang dimasukkan tadi, dimana nanti besarnya gaya apung
akan sama dengan berat zat cair yang akan dipindahkan. Hukum ini digagas oleh
Archimedes yang merupakann seorang fisikawan, astronom, dan matematikawan
yang berasal dari Yunani. Archimedes selaku penemu dari hukum Archimedes telah
mengemukakan bunyi hukum ini pada tahun 287-212 SM. Adapun bunyi dari hukum
Archimedes adalah:
“Suatu benda yang telah dicelupkan, baik sebagian ataupun seluruhnya dalamm zat
cair, maka akan mengalami gaya apung yang besarannya sama seperti benda zat cair
yang telah dipindahkan oleh benda yang memiliki massa tersebut.”
C. Rumus Hukum Archimedes
Archimedes selaku penemu dari hukum Archimedes telah mengemukakan bunyi
hukum ini pada tahun 287-212 SM. Adapun bunyi dari hukum Archimedes adalah:
“Suatu benda yang telah dicelupkan, baik sebagian ataupun seluruhnya dalamm zat
cair, maka akan mengalami gaya apung yang besarannya sama seperti benda zat cair
yang telah dipindahkan oleh benda yang memiliki massa tersebut.”
Maksud dari kata dipindahkan dalam bunyi hukum Archimedes tersebut yaitu volume
zat cair yang meluap, terdesak sehingga seolah-olah ada penambahan volume ketika
suatu benda dicelupkan pada zat cair.
Besar zat cair yang dipindahkan/terdesak mempunyai volume sama dengan volume
benda yang dicelupkan/tenggelam dalam zat cair tersebut. Sehinga sesuai dengan
Hukum archimedes, gaya apung (Fa) mempunyai nilai yang sama dengan berat zat
cair (wf) yang dipindahkan.
Ketika benda tercelup sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair, maka volume atau
bagian benda yang tercelup tersebut akan memindahkan zat cair sebesar volume
benda yang tercelup.
Jika kita dapat mengukur berat (W) volume zat cair yang di pindahkan, maka besar
gaya berat zat cair yang pindah tersebut adalah gaya ke atasnya (Fa).
Karena adanya gaya ke atas (gaya apung) dari zat cair ke benda, berat benda di dalam
zat cair (Wa) selalu lebih kecil di bandingkan dengan berat benda di udara (Wu).
Olehnya itu, ketika kita mengukur berat benda di udara (Wu) dan kemudian benda
tersebut di masukkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat cair dan di ukur beratnya
(Wa) , maka besar gaya ke atasnya (Fa) adalah selisih berat benda di udara dan di
dalam zat cair,
3

