Page 103 - MATERI BIMTEK TOT 2 PPKB PRO-2
P. 103
c) Lihatlah daftar dan atur ide-ide. Beberapa mungkin digabungkan
sebagai satu ide yang lebih besar; beberapa mungkin hanya
mengulang kata lain dengan kata lain.
d) Ide yang tersisa akan menjadi poin utama. Ide-ide ini adalah
bagian dari artikel.
e) Tentukan cara memilih poin-poin ini. Urutkan secara kronologis,
penyebabuntuk efek, masalah untuk solusi, yang paling penting
dan paling tidak penting, terlemah hingga terkuat. Urutan apa
yang akan membuat kertas Anda paling kuat dan paling menarik.
f) Artikel harus mencakup sudut pandang alternatif atau
berlawanan untuk menunjukkan bahwa penulis telah melakukan
penelitian lengkap dan mempertimbangkan semua gagasan.
Dalam bagian ini, penulis akan menyajikan dan menyanggah
(menentang) pandangan lain dari topik ini.
6) Menulis
Ada banyak cara untuk menulis draf pertama dari sebuah artikel.
Kuncinya adalah siap sebelum mulai, memiliki tujuan, tesis, data yang
cukup, rencana atau outline (semacam garis besar). Kemudian tulis
saja data-data tersebut secara mengalir. Penulis bisa mulai dari awal
dan menulis sampai akhir atau dapat menulis paragraf secara
terpisah, dalam urutan apa pun yang disukai. Banyak penulis
melakukan paragraf tubuh terlebih dahulu dan menyimpan
pengenalan dan kesimpulan untuk akhirnya.
7) Merevisi
Merevisi artikel berarti memperkuat konten. Untuk merevisi ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
a) Ketahui apa yang harus diperbaiki.
Sebelum Anda dapat merevisi, Anda perlu tahu apa yang harus
diperbaiki. Bagaimana Anda bisa tahu itu?
(1) Dapatkan umpan balik.
(2) Lihat persyaratan artikel atau kriteria penilaian atau lihat
daftar periksa dalam panduan ini.
(3) Buat garis besar draf pertama dengan mencantumkan titik
utama setiap kalimat topik untuk menunjukkan apakah ide-
idenya terorganisir dengan jelas dan fokus pada menjawab
pertanyaan penelitian (tesis).
(4) Baca artikel untuk fokus. Baca setiap kalimat di artikel.
“Apakah ini mendukung pernyataan tesis?" Jika tidak, penulis
mencoretnya atau mengubahnya.
97

