Page 35 - E-booklet gangguan gastritis
P. 35

2) Kerongkongan

             Kerongkongan  (esofagus)  merupakan  saluran  penghubung

             antara  rongga  mulut  dengan  lambung.  Kerongkongan

             berfungsi sebagai jalan bagi makanan yang telah dikunyah dari
             mulut menuju lambung. Jadi, pada kerongkongan tidak terjadi

             proses pencernaan.



             Otot  kerongkongan  dapat  berkontraksi  secara  bergelombang
             sehingga  mendorong  makanan  masuk  ke  dalam  lambung.

             Gerakan  kerongkongan  ini  disebut  gerak  peristalsis.  Gerak  ini

             terjadi  karena  otot  yang  memanjang  dan  melingkari  dinding
             kerongkongan  mengkerut  secara  bergantian.  Jadi,  gerak

             peristalsis          merupakan               gerakan           kembang              kempis

             kerongkongan  untuk  mendorong  makanan  masuk  ke  dalam
             lambung.  Untuk  lebih  jelasnya,  dapat  dilihat  pada  video

             berikut.











                                               video gerak peristaltik
















             Makanan berada di dalam kerongkongan hanya sekitar enam

             detik. Bagian pangkal kerongkongan (faring) berotot lurik. Otot

             lurik  pada  kerongkongan  bekerja  secara  sadar  menurut
             kehendak  kita  dalam  proses  menelan.  Artinya,  kita  menelan

             jika makanan telah dikunyah sesuai kehendak kita. Akan tetapi,

             sesudah proses menelan hingga sebelum mengeluarkan feses,

             kerja  otot-otot  organ  pencernaan  selanjutnya  tidak  menurut
             kehendak kita (tidak disadari).

                                                                                                                33
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40