Page 3 - eBOOK PANCASILA
P. 3
UNGKAPAN HATI
Allah menciptakan manusia sebagai makhlukNya yang paling sempurna dan mulia
dari makhlukNya yang lain. Allah menciptakan manusia berfungsi sebagai utusanNya
dan bertugas sebagai khalifahNya, sebagai pengelola semesta alam agar dapat
menjadi rahmat bagi semesta alam
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka
di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami
lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan
makhluk yang telah Kami ciptakan. (Al Qur’an surat (17) Al Israa ayat 70)
Allah memilih utusan-utusan (Nya) dari malaikat dan dari manusia;
sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Al Qur’an surat (22)
Al Hajj ayat 75)
Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia
berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang
menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping
Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati (Nya). (Al Qur’an surat
(27) An Naml ayat 62)
Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa
derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Qur’an surat (06) Al An’aam ayat 165)
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam. (Al Qur’an surat (21) Al Anbiyaa ayat 107)
Untuk menjalankan fungsinya sebagai utusan Allah dan melaksanakan tugasnya
sebagai khalifatullah, manusia diberikan perlengkapan kehidupan yang lebih
sempurna dari makhluk Allah yang lainnya
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-
baiknya (Al Qur’an surat (95) At Tiin ayat 14)
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia membentuk
rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu, dan hanya kepada-Nya-lah kembali
(mu). (Al Qur’an surat (64) At Taghabuun ayat 3)
PANCASILA ii