Page 428 - BAHAN AJAR KAPITA SELEKTA KIMIA BERBASIS CASE METHOD DAN PROJECT
P. 428

d.  Sifat Fisik Alkana
                     Alkana  mempunyai  titik  didih  yang  lebih

               rendah  daripada  semua  jenis  senyawa  lain  yang

               memiliki  berat  molekul  yang  sama.  Pada

               umumnya,  titik  lebur  dan  titik  didih  senyawa

               alkana akan semakin tinggi seiring bertambahnya
                                                                           Inert, bahan yang tidak
               berat molekul, namun pertambahan titik leburnya             mudah bereaksi dengan

               tidak  seteratur  titik  didihnya,  akan  tetapi  jika      bahan lainnya.

               semakin banyak cabang menyebabkan titik didih
               lebih  rendah  karena  rantai  bercabang  menyebabkan  jarak  antarmolekulnya  menjadi

               lebih jauh sehingga gaya ikatan antar molekul menjadi lebih lemah.

                     Semua  alkana  yang  berwujud  cair  dan  padat  memiliki  massa  jenis  yang  lebih
               rendah  daripada  air,  sehingga  akan  terbentuk  dua  lapisan  jika  dicampur  dengan  air.

               Senyawa alkana yang memiliki jumlah atom C dari 1-4 berwujud gas pada temperatur

               kamar dan tekanan atmosfer. Senyawa alkana yang memiliki 5-17 atom C berwujud cair
               tak berwarna dan selebihnya lagi berwujud padatan putih.



                     e.  Reaksi Pada Alkana
                 1)  Reaksi Oksidasi (Reaksi Pembakaran)

                     Pembakaran merupakan reaksi cepat suatu senyawa dengan oksigen yang disertai

               dengan  pembebasan  energi  dalam  bentuk  panas  (kalor).  Bila  alkana  beraksi  dengan
               oksigen dalam jumlah yang memadai (teroksidasi sempurna) akan membentuk CO2 dan

               H2O yang disertai dengan pembebasan energi.
                     Alkana,  sikloalkana,  dan  hidrokarbon  lainnya  dapat  teroksidasi  (dengan

               pembakaran)  dengan  adanya  molekul  oksigen  berlebih.  Dalam  reaksi  ini,  senyawa

               tersebut terbakar pada suhu tinggi, menghasilkan karbon dioksida, air dan melepaskan
               sejumlah besar energi sebagai panas.



                                    CH4  +  2O2          CO2  +  2H2O  +  heat  energy

                                    C6H12  +  9O2         6CO2 + 6H2O + heat energy

                     Reaksi pembakaran alkana terjadi bila ada inisiasi, yakni pengapian, sekali diawali
               reaksi  berikutnya  akan  berlangsung  spontan  dan  bersifat  eksoterm.  Energi  yang

               dilepaskan,  sangat berguna  sebagai  bahan bakar  untuk  mobil  dan  pembangkit  listrik.



               402 | Berbasis Case Method & Project
   423   424   425   426   427   428   429   430   431   432   433