Page 6 - Majalah Biologi Elektronik Tanaman Herbal
P. 6

PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN

                                           PERDESAAN SWADAYA


                                                Bleber Wahyu Alam Herbal


                                                                         Kediri




























                   Sumber: Dokumen Pribadi, 2025



                         Bleber Wahyu Alam Herbal terletak di sekitar area persawahan, Desa
                  Bleber,  Kecamatan  Kras,  Kabupaten  Kediri,  Jawa  Timur.    BLEWAH  (Bleber
                  Wahyu  Alam  Herbal)  adalah  komunitas  yang  memproduksi  jamu  dari

                  tanaman  herbal  yang  bertempat  di  Desa  Bleber,  Kras.  Pendirinya  yaitu
                  Bapak Wahyu sebagai aktivis herbal sekaligus inisiator Wahyu Alam Herbal
                  Banaran  Kediri  dan  Bapak  Nur  Kahfi,  S.Pt  sebagai  pemilik  lahan.
                  Sedangkan, operator atau pengelolanya yaitu Bapak Bahrun Wardono dan

                  istrinya  yang  bernama  Ibu  Pipit.  Awalnya  Bapak  Wahyu  ingin
                  mengembangkan  usahanya  di  bidang  tanaman  herbal  dan  bekerja  sama
                  dengan Bleber Wahyu Alam Herbal. Sehingga, saat ini Bleber Wahyu Alam
                  Herbal  telah  menjadi  bagian  dari  Wahyu  Alam  Herbal  yang  berpusat  di

                  Banaran Kediri. Tempat penelitian ini berdiri sejak tanggal 15 Agustus 2022
                  dan  diresmikan  oleh  Pak  Camat  Kras.  Tempat  penelitian  ini  sudah  resmi
                  memperoleh  sertifikat  P4S  (Pusat  Pelatihan  Pertanian  dan  Pedesaan
                  Swadaya) sejak 20 Mei 2024. Tujuan didirikannya tempat ini yaitu untuk

                  memberikan  sosialisasi  tentang  pemanfaatan  tanaman  obat  terhadap
                  kehidupan  masyarakat,  sebagai  wahana  edukasi  bagi  masyarakat  yang
                  ingin mengenal tanaman obat secara mendalam, sebagai pusat pelatihan
                  supaya masyarakat tidak hanya sekedar mengenal tetapi juga paham betul

                  terkait pengolahan tanaman obat sebagai jamu, sebagai sarana edukasi
                  kepada masyarakat bahwa kehidupan “back to nature” sangat penting




    6
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11