Page 115 - KM IPS-BS-KLS-IX
P. 115
Di samping adanya uang giral yang diterbitkan langsung oleh bank, saat
ini terdapat juga alat pembayaran non tunai yang semakin populer, yakni
electronic money atau uang elektronik. Uang elektronik bisa diterbitkan
oleh bank atau lembaga keuangan bukan bank yang berbasis fintech.
Berbeda dengan uang giral yang baru bisa dimiliki setelah memenuhi
persyaratan tertentu (usia, profil pekerjaan, dll), uang elektronik bisa
dimiliki oleh siapa saja.
Uang elektronik adalah uang digital yang disimpan dalam sebuah
chip kartu atau server penyedia jasa yang dapat diakses melalui aplikasi
smartphone atau komputer. Untuk memilikinya, kita hanya perlu
menukarkan sejumlah uang tunai dengan uang elektronik tertentu
melalui berbagai penyedia jasa yang sudah tersedia. Oleh karena itu, pada
dasarnya uang elektronik adalah uang kartal yang berbentuk digital.
Keberadaan uang elektronik memiliki beberapa manfaat dalam
kehidupan masyarakat, seperti kemudahan dan kecepatan dalam
bertransaksi sehingga orang-orang tidak perlu lagi membawa banyak
uang tunai ketika berpergian. Di kota-kota besar, uang elektronik biasa
digunakan untuk membayar tol, membayar parkir, berbelanja di mini
market, memesan makanan, membayar jasa kendaraan umum, hingga
melakukan transaksi di berbagai e-commerce. Beberapa contoh uang
elektronik yang ada di Indonesia di antaranya adalah: Ovo, Gopay, DANA,
LinkAja, E-Money Mandiri, Flash BCA, dan BRIZZI.
Wawasan
Pada pembahasan mengenai Topik Uang dan Lembaga Keuangan, telah
disampaikan jika saat ini ada sebuah jenis uang yang bernama mata uang
kripto atau cryptocurrency. Uang tersebut masuk ke dalam kategori alat
pembayaran non tunai. Namun, alat pembayaran tersebut belum diakui
secara sah di Indonesia.
Tema 02: Perkembangan Ekonomi Digital 107