Page 21 - BUKU MANDAILING KLS 7 BAB II
P. 21

2.3.3.  Perkalian Pecahan


                  Perhatikan gambar disamping.

                  Gambar 2.8  merupakan salah  satu  makanan  khas

            tradisional Mandailing yang sering disebut dengan Pakkat.

            Pakkat itu sendiri adalah pucuk rotan muda yang dibakar.
            Mkkanan ini termasuk jenis makanan lalapan Pakkat

            biaanya ramai  pada saat  bulan ramadhan  sebagai menu

            lalapan saat berbuka puasa.  Jika  terdapat  sebuah pucuk

                                                                       1
            rotan dengan panjang 64 cm dan akan dipotong menjadi                      Gambar 2.8 Pakkat
                                                                       8            Sumber : kumparan.com
            bagian, maka berapakah panjang  setiap bagian  dari  pakkat

            tersebut?

                   Untuk mengetahui hasil yang diperoleh, kita dapat menggunakan perkalian pecahan, yaitu :
            Pakkat tersebut panjangnya  64           dan dipotong menjadi   bagian, maka panjang setiap potongan
                                                                        1
                                                                        8
            adalah :

                  1    64    1
            64 ×  =       ×
                  8     1    8
                      64  ×  1
                   =
                       1  ×  8
                      64
                   =
                       8
                   = 8         
                                                                                                3
                                                                                                4
                  Untuk mengetahui cara menentukan hasil  perkalian pada

            pecahan, perhatikan Gambar 2.9 di samping.                             1
                                                                                   2
                  Dari gambar  tampak  bahwa luas  daerah yang diarsir

            menunjukkan pecahan   bagian dari luas keseluruhan.                                Gambar 2.9
                                   3
                                   8
                   Di lain pihak, daerah yang diarsir menunjukkan perkalian

                                         × =
                                       1   3   3
                                       2   4   8
                  Jadi, dapat dikatakan bahwa luas daerah yang diarsir sama dengan perkalian pecahan  × .
                                                                                                      1
                                                                                                          3
                                                                                                      2   4
                                                                             BAB 2 Bilangan Pecahan  47
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26