Page 133 - IPAS-BS-KLS-VI
P. 133
Kalender Hijriah
Revolusi Bumi dan Bulan merupakan sebuah pola yang selalu berulang. Manusia
menemukan pola ini dan memanfaatkannya untuk perhitungan waktu. Kalender yang
umum kita pakai sehari-hari disebut kalender Masehi. Kalender ini menggunakan
waktu revolusi Bumi terhadap Matahari sebagai patokan.
Ada pula kalender Hijriah atau Komariah yang menggunakan waktu revolusi
Bulan sebagai perhitungan waktu. Kalender ini terdiri atas 12 bulan dan satu bulan
di kalender ini sama dengan satu kali putaran Bulan terhadap Bumi. Karena waktu
revolusi Bulan sekitar 29,5 hari maka satu tahun dalam kalender Hijriah ada 354 hari.
Coba perhatikan kalender yang ada di sekolah atau di rumah kalian. Jumlah
hari dalam tahun Hijriah lebih sedikit dibandingkan dalam tahun Masehi, yaitu
selisih 11 sampai 12 hari dalam setahun. Oleh karena itu, hari besar agama Islam
yang ditentukan berdasarkan tahun Hijriah tidak akan jatuh pada waktu yang sama
setiap tahun Masehi.
Apa yang Sudah Aku Pelajari?
1. Rotasi Bumi menyebabkan terjadinya siang dan malam. Pergerakan ini
juga menyebabkan perbedaan waktu di berbagai tempat.
2. Indonesia terdiri atas tiga zona waktu, yaitu waktu Indonesia bagian
Barat, Tengah, dan Timur (WIB, WITA, dan WIT).
3. Belahan Bumi dibagi oleh garis khayal bernama garis khatulistiwa. Garis
ini membagi Bumi menjadi belahan Utara dan belahan Selatan.
4. Bumi memiliki sumbu rotasi yang miring dan tidak berubah selama
berevolusi. Hal ini menyebabkan terjadinya empat musim di sebagian
tempat di Bumi, yaitu musim panas, musim dingin, musim semi, dan
musim gugur.
5. Daerah di garis khatulistiwa hanya mengalami dua musim, yaitu musim
kemarau dan musim hujan.
Topik C: Menjelajahi Sistem Tata Surya
Pertanyaan Esensial
1. Apa itu sistem tata surya?
2. Bagaimana karakteristik sistem tata surya?
3. Apa saja anggota sistem tata surya?
Bab 5 | Menjelajahi Bumi dan Antariksa 123