Page 49 - E-LKPD MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR KELAS XI SMA
P. 49
2. Pemuaian Zat Cair
a. Pemuaian volume zat cair
Sifat zat cair adalah selalu mengikuti bentuk wadahnya sehingga zat
cair hanya memiliki muai volume. Oleh karena itu untuk zat cair yang
diketahui selalui koefiein muai volumenya.
Zat cair hanya dapat diukur dalam tiga dimensi, yaitu volumenya. Jika
volume zat cair pada saat suhunya adalah , kemudian zat cair itu
dipanaskan sehingga suhunya menjadi , akan terjadi pemuaian. Jika
volumenya bertambah sebesar , pertambahan volume tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut:
Setelah suhunya naik, volumenya akan menjadi
b. Anomali air
Beberapa zat tidak selalui memuai jika di panaskan. Di antara suhu-
suhu tertentu, zat tersebut dapat menyusut.
o
Jika kita mulai memanasakan es pada suhu -10 C, es memuai sama seperti
o
o
zat pasat lainnya sampai es mencapai suhu 0 C. Di antara suhu 0 C dan
o
o
4 C air menyusut dan mencapai volume minimum pada suhu 4 C (Gambar
12). Sewaktu menyusut, massa air tetap. Ini berarti massa jenis air
o
mencapai maksimum pada suhu 4 C (zat cair umumnya mencapai
o
massa jenis maksimum pada titik bekunya). Di atas 4 C, air akan memuai
o
o
jika dipanaskan. Jadi, pada suhu di antara 0 C dan 4 C air menyusut dan di
o
atas suhu 4 C air memuai. Sifat pemuaian air yang tidak teratur ini disebut
anomali air (anomali berarti ketidakteraturan). Zat lain yang memiliki sifat
anomali seperti air adalah parafin dan bismuth.
Gambar 12. Volume 1.00000 kg air sebagai fungsi suhu
43
HAEVA NURSIPA