Page 155 - KM Bahasa-Indonesia-BS-KLS-VIII
P. 155

“Maaf aku terlambat,” ujarmu
                                                      Aku menatap kopiku yang sudah
                                                      dingin sejak dua jam lalu
                                                      “Tak apa,” jawabku
                                                      Aku dan kopiku adalah karib, kami
                                                      bersabar layaknya waktu


                     Rima                             Pukul sebelas siang kamu datang,
                                                      Senyum segan tersampir di wajahmu
                                                      Kantong belanjaan tertenteng di
                                                      tanganmu

                     Penggambaran atau imaji          Kau menaruh tas belanjaanmu
                     merupakan unsur yang             sangat hati-hati, seperti seorang ayah
                     melibatkan pancaindra            menaruh anaknya di ayunan
                     manusia yang dapat
                                                      Aku tahu isinya sepatu,
                     menggiring pembaca untuk
                                                      Mereknya tercetak di kantong
                     membayangkan sebuah
                                                      belanjaanmu
                     kejadian dalam puisi.
                                                      Dan kotak sepatunya tersembul malu-
                                                      malu

                     Diksi adalah pemilihan kata-     tersembul, karib, berkesiur, tertenteng
                     kata yang digunakan penyair
                     dalam puisi atau pemilihan
                     kata-kata yang padat makna
                     dan mengandung nilai estetika
                     (keindahan)


                     Majas atau gaya bahasa           Kau menunggu aku berbicara
                     merupakan unsur penting          Aku menunggu kau berkata-kata
                     pembangun puisi. Kekuatan        Kopiku menunggu segala hal yang
                     dan kedalaman makna puisi        sia-sia
                     tergantung pada majas yang
                     digunakan.











                                                                   Bab V | Menciptakan Puisi  |  143
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160