Page 89 - KM IPS-BS-KLS-VIII_Neat
P. 89
3. Bagaimana Perdagangan Antarpulau dapat Terjadi
di Indonesia?
Sektor perdagangan merupakan salah satu bagian dari sistem mata
rantai perekonomian suatu wilayah yang pengaruhnya sangat kuat
terhadap perkembangan dan pertumbuhan wilayah secara internal
dan eksternal. Kabupaten Maros merupakan zona pengembangan
perikanan dan kelautan di Sulawesi Selatan. Komoditas untuk pasar
lokal dan regional dalam negeri, antara lain; ikan bandeng, ternak
sapi, ternak ayam petelur, buras, dan pedaging. Komoditas untuk
pasaran dalam negeri yang belum banyak diusahakan atau masih
memerlukan kajian mendalam, antara lain; jasa-jasa pariwisata dan
pengembangan berbagai objek dan daya tarik wisata di Kabupaten
Maros.
Sumber: https://maroskab.go.id/potensi-perdagangan/
Berdasarkan berita di atas, setiap daerah memiliki komoditas masing-
masing yang menjadi unggulan sehingga akan menyebabkan interkasi
antarpulau dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Setiap wilayah akan
saling berinteraksi untuk mendapatkan komoditas sebagai pemenuhan
kebutuhan masyarakat baik berupa barang ataupun jasa. Lalu, bagaimana
proses perdagangan antarpulau dapat terlaksana dengan baik?
Pada awal abad ke-16, di Pulau Jawa te-
lah berkembang beberapa pusat perdagang-
an. Selain itu, di Indonesia bagian tengah
maupun timur juga berkembang kerajaan
dan pusat-pusat perdagangan. Perdagang-
an yang dilakukan telah meluas ke seluruh
penjuru Nusantara. Alat transportasi yang
digunakan pada saat itu adalah kapal se-
derhana. Dengan demikian perdagangan
Gambar 2.6 Kapal Jung Jawa di Banten antardaerah atau antarpulau sudah dimulai
Sumber: Public Domain/Ludovico di Varthema/Wikimedia sejak zaman nenek moyang kita.
Commons (1610)
TEMA 02: KEMAJEMUKAN MASYARAKAT INDONESIA 81