Page 23 - LAPORAN OPTIMALISASI SISTEM GOVERNOR
P. 23
II. PEMBAHASAN 3084 3045
3
4 3112 3060
5
II. PEMBAHASAN 3140 3075
II.1 PEKERJAAN MAINTENANCE 3168 3090
6
Pekerjaan maintenance atau perawatan dilaksanakan oleh PT. EBM, terutama pada system
3112.5
3210
7.5
II.1 mekanikal Governor Valve, system mekanikal Steam Chest, dan system mekanikal Main Steam
PEKERJAAN MAINTENANCE
3150
10
Valve. Pekerjaan tersebut meliputi beberapa tahapan utama, yang terdiri dari perencanaan,
Tabel 14. Setpoint RPM untuk Mencapai Target Daya Keluaran Sebelum dan Sesudah
Pekerjaan maintenance atau perawatan dilaksanakan oleh PT. EBM, terutama pada system
persiapan, pelaksanaan, dan pemeriksaan. Modifikasi
mekanikal Governor Valve, system mekanikal Steam Chest, dan system mekanikal Main Steam
Valve. Pekerjaan tersebut meliputi beberapa tahapan utama, yang terdiri dari perencanaan,
II.1.1 Perencanaan
Sebagai contoh kasus, untuk memproduksi daya gross keluaran sebesar 6 MW, droop 7%
persiapan, pelaksanaan, dan pemeriksaan.
Perencanaan diperlukan sebagai langkah untuk menjamin pekerjaan agar dapat terarah
(dengan max load 7.5 MW) membutuhkan perintah speed setpoint di 3168 rpm, sedangkan
sesuai maksud dan tujuan kerja. Perencanaan juga diperlukan agar terjalin koordinasi yang
II.1.1 Perencanaan
droop 5% (dengan max load 10 MW) hanya membutuhkan speed setpoint di 3090 rpm.
baik antara pemilik pekerjaan dan pelaksana pekerjaan.
Perencanaan diperlukan sebagai langkah untuk menjamin pekerjaan agar dapat terarah
Apabila tiba-tiba terjadi gangguan jaringan sehingga menyebabkan Tie Breaker 20 kV
Perencanaan dilakukan dengan pembahasan bersama seluruh pihak sebelum pekerjaan
sesuai maksud dan tujuan kerja. Perencanaan juga diperlukan agar terjalin koordinasi yang
Open/Trip, maka beban sebesar + 5 MW akan hilang sehingga mengakibatkan naiknya rpm
dimulai.
baik antara pemilik pekerjaan dan pelaksana pekerjaan.
turbine generator. Dalam kondisi detik pertama tersebut, kemungkinan sinyal Tie Breaker
Perencanaan dilakukan dengan pembahasan bersama seluruh pihak sebelum pekerjaan
20 kV Open belum sampai ke Woodward 505 (karena pengkabelan tidak direct, gambar 10),
dimulai.
maka Woodward 505 masih dalam mode Load Control sehingga mengikuti speed setpoint
3168 (saat droop 7%, max load 7.5 MW) atau 3090 (saat droop 5%, max load 10 MW).
Setpoint 3168 rpm tersebut tentunya lebih mendekati over speed dibandingkan setpoint
3090 rpm. Maka dengan droop yang lebih kecil diharapkan dapat mengurangi kenaikan
speed turbine saat transisi dari Baseload ke Isochronous.
II.2.9 Penambahan Fasilitas Valve Limiter pada DCS
Penambahan fasilitas di antar muka DCS berupa Valve Limiter dilakukan untuk
mempermudah akses operator tanpa harus mengakses Woodward 505. Valve Limiter
berfungsi sebagai pembatas agar perintah Woodward 505 ke CPC II tidak melebihi perintah
Gambar 10. Rapat perencanaan pekerjaan PLTU Sekayan 1x7.5 MW
Valve Limiter tersebut. Dengan diaplikasikannya pembatas ini, dapat berfungsi untuk
beberapa hal,
Dalam perencanaan kerja dilakukan beberapa pembahasan penting, diantaranya adalah
a. Stabilisasi daya keluaran saat terjadi osilasi frekuensi dan beban pada jaringan.
Gambar 10. Rapat perencanaan pekerjaan PLTU Sekayan 1x7.5 MW
sebagai berikut.
b. Pembatasan daya keluaran 100% Maximum Continuous Rating (MCR) sehingga
a. Penetapan Skedul Pekerjaan
Dalam perencanaan kerja dilakukan beberapa pembahasan penting, diantaranya adalah
apabila terjadi gangguan jaringan berupa under frequency, maka unit tidak akan
b. Penetapan Metode Kerja
sebagai berikut.
memproduksi daya keluaran diatas nilai batasan tersebut (7.5 MW).
c. Penetapan Basis komunikasi antar pihak
a. Penetapan Skedul Pekerjaan
Berikut adalah penambahan tatap muka DCS berupa Limiter Up, Limiter Down, Valve
d. Pembahasan item/fasilitas penunjang pekerjaan
b. Penetapan Metode Kerja
Setpoint (%), dan Valve Demand (%). Valve Setpoint & Valve Demand masih belum dapat
c. Penetapan Basis komunikasi antar pihak
II.1.2 Persiapan
menyamai nilai actual di Woodward 505. Sehingga membutuhkan perbaikan pada sinyal
d. Pembahasan item/fasilitas penunjang pekerjaan
Persiapan pekerjaan dilakukan agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan lancar. Persiapan
tersebut.
dilakukan dalam beberapa aspek, diantaranya adalah sebagai berikut.
II.1.2 Persiapan
a. Persiapan tenaga kerja
Persiapan pekerjaan dilakukan agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan lancar. Persiapan
Tenaga kerja yang kapabel dan berpengalaman dalam bidang kerja terkait sangat
dilakukan dalam beberapa aspek, diantaranya adalah sebagai berikut.
dibutuhkan. Dengan mempekerjakan tenaga kerja yang kapabel dan berpengalaman
a. Persiapan tenaga kerja
dilakukan agar dapat menunjang target pekerjaan, memastikan langkah pekerjaan
Tenaga kerja yang kapabel dan berpengalaman dalam bidang kerja terkait sangat
selalu sesuai dengan perencanaan, dan meminimalisir terjadinya kecelakaan pekerjaan
dibutuhkan. Dengan mempekerjakan tenaga kerja yang kapabel dan berpengalaman
dikarenakan tenaga kerja yang tidak kapabel dalam melaksanakan pekerjaannya.
dilakukan agar dapat menunjang target pekerjaan, memastikan langkah pekerjaan
Dalam pekerjaan Pemeliharaan dan Perbaikan Governor Valve & Main Stop Valve PLTU
selalu sesuai dengan perencanaan, dan meminimalisir terjadinya kecelakaan pekerjaan
Sekayan 1x7.5 MW ini, PT. Energi Berkah Mitratama mempekerjaan sebanyak 6 pekerja
dikarenakan tenaga kerja yang tidak kapabel dalam melaksanakan pekerjaannya.
berpengalaman pada bidangnya masing-masing. Kuantitas pekerja telah disesuaikan
Dalam pekerjaan Pemeliharaan dan Perbaikan Governor Valve & Main Stop Valve PLTU
Gambar 49. Antar muka Limiter Up & Limiter Down, Valve Demand & Setpoint.
Sekayan 1x7.5 MW ini, PT. Energi Berkah Mitratama mempekerjaan sebanyak 6 pekerja
11
berpengalaman pada bidangnya masing-masing. Kuantitas pekerja telah disesuaikan
2 11 6