Page 170 - LAPORAN OPTIMALISASI SISTEM GOVERNOR ok
P. 170

copyright EBM 2024
 3      3084                          3045
 4      3112                          3060
 5      3140                          3075
 6      3168                          3090
 7.5    3210                         3112.5
 10                                   3150
 Tabel 14. Setpoint RPM untuk Mencapai Target Daya Keluaran Sebelum dan Sesudah
        Modifikasi

 Sebagai contoh kasus, untuk memproduksi daya gross keluaran sebesar 6 MW, droop 7%
 (dengan max load 7.5 MW) membutuhkan perintah speed setpoint di 3168 rpm, sedangkan
 droop 5% (dengan max load 10 MW) hanya membutuhkan speed setpoint di 3090 rpm.
 Apabila tiba-tiba terjadi gangguan jaringan sehingga menyebabkan Tie Breaker 20 kV
 Open/Trip, maka beban sebesar + 5 MW akan hilang sehingga mengakibatkan naiknya rpm
 turbine generator. Dalam kondisi detik pertama tersebut, kemungkinan sinyal Tie Breaker
 20 kV Open belum sampai ke Woodward 505 (karena pengkabelan tidak direct, gambar 10),
 maka Woodward 505 masih dalam mode Load Control sehingga mengikuti speed setpoint
 3168 (saat droop 7%, max load 7.5 MW) atau 3090 (saat droop 5%, max load 10 MW).
 Setpoint 3168 rpm tersebut tentunya lebih mendekati over speed dibandingkan setpoint
 3090 rpm. Maka dengan droop yang lebih kecil diharapkan dapat mengurangi kenaikan
 speed turbine saat transisi dari Baseload ke Isochronous.

 II.2.9  Penambahan Fasilitas Valve Limiter pada DCS
 Penambahan   fasilitas   di   antar   muka   DCS   berupa   Valve   Limiter   dilakukan   untuk
 mempermudah  akses  operator  tanpa  harus  mengakses  Woodward 505. Valve  Limiter
 berfungsi sebagai pembatas agar perintah Woodward 505 ke CPC II tidak melebihi perintah
 Valve   Limiter   tersebut.   Dengan   diaplikasikannya   pembatas   ini,   dapat   berfungsi   untuk
 beberapa hal,
 a.  Stabilisasi daya keluaran saat terjadi osilasi frekuensi dan beban pada jaringan.
 b.  Pembatasan   daya   keluaran   100%   Maximum   Continuous   Rating   (MCR)   sehingga
 apabila terjadi gangguan jaringan berupa under frequency, maka unit tidak akan
 memproduksi daya keluaran diatas nilai batasan tersebut (7.5 MW).
 Berikut adalah penambahan tatap muka DCS berupa Limiter Up, Limiter Down, Valve
 Setpoint (%), dan Valve Demand (%). Valve Setpoint & Valve Demand masih belum dapat
 menyamai nilai actual di Woodward 505. Sehingga membutuhkan perbaikan pada sinyal
 tersebut.

















 Gambar 49. Antar muka Limiter Up & Limiter Down, Valve Demand & Setpoint.




                                                        26
   165   166   167   168   169   170