Page 56 - E-Modul Terbaru
P. 56

55



                   2.  Pengembalian Dana Nasabah Koperasi Bermasalah Mandek, Masih Jauh dari Total

                       Kewajiban


                      Nasabah-nasabah  delapan koperasi simpan  pinjam  (KSP)  yang  bermasalah  masih
                      was-was. Ini karena pembayaran dana yang menjadi hak mereka masih mandek.

                      Dilansir CNN Indonesia, delapan koperasi bermasalah itu adalah KSP Sejahtera; KSP
                      Indosurya;  KSP  Pracico  Inti  Sejahtera;  KSPPS  Pracico  Inti  Utama;  KSP  Intidana;
                      Koperasi  Jasa  Wahana  Berkah  Sentosa;  KSP  LiMa  Garuda;  KSP  Timur  Pratama
                      Indonesia.


                      Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki
                      megatakan, kewajiban koperasi-koperasi problematik tersebut sebesar Rp26 triliun.


                      Namun,  dana  yang  dikembalikan  ke  nasabah  mereka  baru  mencapai  Rp3,4  triliun.
                      Artinya, masih ada utang Rp22,6 triliun yang harus dibayarkan.


                      Teten  menjelaskan,  mandeknya  pengembalian  dana  nasabah  karena  terkendala
                      penjualan  aset,  pengurusan  koperasi,  dan  proses  pidana  yang  ditempuh  koperasi-
                      koperasi tersebut. Ini juga yang membuat likuidasi aset menjadi sulit.

                      Kedelapan  anggota  koperasi  pun  telah  menempun  jalur  Penundaan  Kewajiban
                      Pembayaran Utang (PKPU). Namun, keputusan PKPU disebut Teten kurang berjalan
                      baik.


                      "Banyak aset koperasi ini yang sudah tidak dimiliki oleh koperasi. Ada penggelapan
                      oleh  pengurusnya,  digunakan  kepentingan  pribadi,  diinvestasikan  untuk
                      perusahaannya  sendiri  atau  pengurusnya.  Karena  ini  wilayah  hukum,  target  ini
                      dikoordinasikan    dengan    Menkopolhukam,"      katanya    kepada Detik.com yang
                      dipublikasikan CNN Indonesia, Kamis (8/6/2023).

                      Teten  menjelaskan  pihaknya  membuat  skema  jangka  pendek,  menengah,  hingga
                      panjang guna mengatasi koperasi bermasalah tersebut.


                      Jangka  pendeknya  adalah  dengan  pembentukan  satuan  tugas  (satgas)  dan
                      pendampingan serta pemantauan. Jangka menengahnya adalah mengimplementasikan
                      surat  edaran  MK  soal  pengajuan  kepailitan  kepada  koperasi.  Surat  itu  hanya  boleh
                      dieksekusi Kemenkop UKM.

                      Terakhir,  jangka  panjang,  Teten  menyebut  pihaknya  menyiapkan  ekosistem  usaha
                      simpan pinjam koperasi. Teten juga mengisyaratkan adanya peran pengawas eksternal
                      di samping pengawas internal.

                      https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/06/09/pengembalian-dana-nasabah-
                      koperasi-bermasalah-mandek-masih-jauh-dari-total-kewajiban.
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61