Page 43 - Perlindungan Hak Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat
P. 43
(pemaksaan), baik yang secara tertulis maupun tidak tertulis dalam rangka
menegakkan peraturan hukum.
Menurut Hadjon, perlindungan hukum bagi rakyat meliputi dua hal,
41
yakni:
1. Perlindungan Hukum Preventif, yakni bentuk perlindungan hukum
dimana kepada rakyat diberi kesempatan untuk mengajukan keberatan
atau pendapatnya sebelum suatu keputusan pemerintah mendapat
bentuk yang definitif; 42
2. Perlindungan Hukum Represif, yakni bentuk perlindungan hukum
dimana lebih ditujukan dalam penyelesaian sengketa. 43
Secara konseptual, perlindungan hukum yang diberikan bagi rakyat
Indonesia merupakan implementasi atas prinsip pengakuan dan perlindungan
terhadap harkat dan martabat manusia yang bersumber pada pancasila dan
prinsip negara hukum yang berdasarkan pancasila. Dalam perlindungan
hukum, pada hakekatnya setiap orang berhak untuk mendapatkan perlin-
dungan dari hukum. Hampir seluruh hubungan hukum harus mendapat
perlindungan dari hukum
3. Prinsip-Prinsip Perlindungan Hukum
Philipus M. Hadjon berpendapat bahwa “Prinsip perlindungan hukum bagi
rakyat terhadap tindak pemerintah bertumpu dan bersumber dari konsep
tentang pengakuan dan perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia.
Menurut sejarahnya di Barat, lahirnya konsep-konsep tentang pengakuan dan
perlindugan terhadap hak-hak asasi manusia diarahkan kepada pembatasan-
pembatasan dan peletakan kewajiban pada masyarakat dan pemerintah.” 44
Perlindungan hukum bagi setiap warga negara Indonesia tanpa terkecuali,
dapat ditemukan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
41 Ibid. hal. 4
42 Ibid. hal. 9
43 Ibid. hal. 5
44 Philipus M. Hadjon, 1987, Perlindungan Rakyat Bagi Rakyat di Indonesia (sebuah
Studi tentang Prinsip-Prinsipnya, Penanganannya oleh Pengadilan dalam Lingkungan
Peradilan Umum dan Pembentukan Peradilan Administrasi Negara), (Surabaya: PT. Bina
Ilmu, 1987), 38.
26