Page 4 - MODUL LOGARITMA_GRACE APRILIN LATERSIA BR TRG_MESP 21
P. 4
SEJARAH SINGKAT LOGARITMA
Kata “Logaritma” berasal dari kata Yunani yaitu Logos (berpangkat) dan Aritmhos
(bilangan). Logaritma ditemukan kurang lebih abad ke-17 oleh John Napier (1550 - 1617) di
Skotlandia dalam bukunya yang berjudul “Minifici Logarithmorum Canonis Descripto” dan
Joost Burgi (1552-1632) dengan bukunya “Aritmetische Und Geometrische Progress
Tabulen” tahun 1620. Bila Napier pendekatannya lewat aljabar maka Burgi lewat pendekatan
geometri.
John napier yang merupakan ahli matematika berkebangsaan Inggris lahir di
Merchiston Student Castle Eidenburg. Napier pada usia 13 tahun menyelesaikan sekolahnya
di Perancis dan kemudian dia meneruskan ke universitas di Scotland. Kemudian tepat di
tahun 1612 masehi dia menemukan sebuah sistem yang diberi nama logaritma yang kita tahu
bersama logaritma berasal dari nama Muhammad Ibnu khawriz. Dan sekarang temuannya itu
lebih dikenal dengan nama logaritma Bapier (Napierian Logarithms).
Awal munculnya pemikiran John Napier tentang logaritma karena ingin mencari cara
untuk mengurangi waktu yang diperlukan pada saat menghitung bilangan yang panjang,
seperti . Ia menemukan metode perkalian bilangan dengan
menambah logaritmanya kemudian menggunakan invers logaritma untuk mendapatkan hasil
akhir.
Konsep dasar logaritma terus dikembangkan oleh matematikawan lain, terutama Henry
Briggs. Penemuan ini membawa perubahan besar dalam matematika bahkan Florian Cajori
menyebutkan bahwa logaritma merupakan salah satu dari tiga penemuan penting bagi
matematika (dua lainnya adalah notasi angka Arab dan pecahan berbasis sepuluh/desimal).
1