Page 22 - 21505241012_Anandita R.N_E-MODUL TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN
P. 22
3.3. Metode H/D dan L/D Petunjuk teknis dalam penetapan
faktor langit diatur dengan
SNI 03-2396-2001: Tata cara didasarkan atas keadaan langit
perancangan sistem pencahayaan yang terangnya merata atau
alami pada bangunan Gedung. kriteria langit perancangan untuk
Standar tata cara penerangan Indonesia yang memberikan
sistem pencahayaan alami pada kekuatan pencahayaan titik
bangunan dimaksudkan sebagai dibidang datar di lapangan terbuka
pedoman bagi perancang dan sebesar 10.000 lux. Besar faktor
pelaksana Pembangunan gedung langit untuk titik ukur pada bidang
di dalam merancang sistem kerja didalam ruangan dilakukan
pencahayaan alami siang hari dan dengan menggunakan metode
bertujuan agar diperoleh sistem analisis dimana nilai fl dinyatakan
pencahayaan alami siang hari yang sebagai fungsi dari H/D dan L/D
sesuai dengan syarat kesehatan, seperti tercantum pada Tabel
kenyamanan, dan sesuai dengan diatas.
ketentuan- ketentuan lain yang
berlaku. Standar ini mencakup
persyaratan minimal sistem
pencahayaan alami siang hari
dalam bangunan gedung.
Acuan dari standar ini yaitu:
1. SNI no. 03-2396-1991: Tata cara
perancangan penerangan
alami siang hari untuk rumah Gambar 7. Ilustrasi Suatu Titik Ukur U yang terletak pa
dan gedung jarak D dari suatu lubang cahaya efektif ABCD
2. Natuurkundige Grondslagen Metode pengukuran ini dilalukan
Voor Bouurvorrschriften, 1951, dengan perbandingan jarak
Deel 11,“Dagverlivhting Van tertentu (H, D dan L) yang
Woingen, (N BG 11195 1) diperoleh ddari gambar system
3. Hopkinson (et.al), 1966, proyeksi denah, tampak, interior,
Daylighting, London dan potongan disertai
4. Adhiwiyogo. M.U, 1969, Selection penggunaan table nilai factor
of the Design Sky for Indonesia langit dan perhitungan interpolasi.
based on the Illumination
Climate of Bandung,
Symposium of Enviromental
Physics as Applied to Building
in the Tropics.
-16-
-7-
FISIKA BANGUNAN