Page 44 - Sistem Kordinasi Terbaru_Neat
P. 44
RANGKUMAN
Sistem saraf tersusun atas jutaan sel yang saling berhubungan dan bekerja sama
mengatur kerja alat tubuh.
Sel – sel saraf tersusun atas dendrit, badan sel, dan neurit (akson). Dendrit
berfungsi menerima implus (Rangsangan). Akson berfungsi menghatarkan
implus dari badan sel ke efektor.
Berdasarkan struktur dan fungsinya neuron dikelompokan menjadi neuron
sensorik, neuron motorik, neuron asosiasi.
Susunan sistem saraf manusia terdiri dari yang pertama sistem saraf pusat yang
dikendalikan oleh otak dan sumsum tulang belakang.
Gerak refleks dimulai dari rangsangan, reseptor, neuron sensorik, otak, neuron
motorik, dan efektor.
Gerak biasa dimulai dari rangsangan, reseptor, neuron sensorik, konektor (otak/
sumsum tulang belakang), neuron motorik, efektor.
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan kelenjar endokrin.
Jenis kelenjar endorin meliputi hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas,
kelamin, dan timus.
Reseptor penerima rangsang tersebar di seluruh permukaan tubuh atau organ
tertentu disebut sebagai alat indra.
Sistem koordinasi baik sistem saraf, endokrin, dan indra dapat mengalami
gangguan dan kelainan yang disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti :
bakteri, virus, kecelakaan, kekurangan vitamin, faktor usia dan lain-lain.
Gangguan pada hormon berupa sekresi hormon berlebih (hipersekresi) dan
kekurangan skeresi hormon (hiposekresi).
Pola hidup manusia yang tidak tepat dapat mengakibatkan terjadinya gangguan
atau kelainan salah satunya pada sistem indra.
Next
E-Modul Pembelajaran Biologi