Page 8 - Buku Panduan Daurah Romadhon 1442 H - MIKH
P. 8
Buku Panduan Daurah Ramadhan
B. Niat Berpuasa
Niat merupakan syarat sah puasa Ramadhan berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW,
di mana beliau bersabda :
ْ
ُ ُ
َ
َ ْ
َ َ
َ ْ َ
َ ْ
ُﮫﻟ مﺎﯾﺻ ﻼﻓ رﺟﻔﻟا عوﻠط لﺑﻗ مﺎﯾﺻﻟا تﯾﺑﯾ مﻟ نﻣ
ّ َ ِ
َ ِ
ْ
َ
ِ
ْ ّ ُ َ ِ
َ
َ
ِ
“Barangsiapa yang tidak berniat puasa dari waktu malam, tidak ada puasa baginya.”
Niat adalah keinginan hati untuk berpuasa. Siapa saja yang memasuki waktu sahur dan hatinya
berkeinginan untuk berpuasa, maka hal itu telah mencukupi. Jadi Niat tidak selalu harus diucapkan
dengan lisan sahabat. Namun jika hendak diucapkan juga tidak apa-apa. Pada masyarakat kita,
kadang saat sholat teraweh menjelang bubar, Imam memimpin membaca niat puasa.
Sebagian ada yang mengucapkan selepas sahur, ada yang selepas sahur. Selain itu, niat
bertempat di hati dan mengucapkannya tidaklah dituntunkan.
Ada yang berniat di malam hari, yaitu dimulai sejak terbenamnya matahari hingga terbitnya
fajar. Tidaklah mengapa jika seorang berniat puasa Ramadhan di awal bulan dan diniatkan
untuk satu bulan penuh. Meskipun, memperbarui niat di setiap malam lebih diutamakan.
Yang terpenting adalah tekad dan hasrat hati yang kuat untuk melaksanakan ibadah puasa.
Nah, ayo tata niat sejak sekarang. Jangan lupa terus sertakan doa agar Allah mudahkan ibadah
kita di Bulan Ramadan.
Ingat segala ibadah dibulan Ramadan pahalanya berlipat ganda. Banyak bertaubat atas
dosa-dosa kita. Segera bayar (Qada ) puasa Ramadan tahun lalu. Hindari pertengkaran dan
permusuhan dengan siapapun. Jangan sia-siakan waktu dengan hal yang menjauhkan diri dari
ibadah.
Ayo sahabat bermohon kepada Allah, meminta pertolongan kepada Allah agar mampu
menjalankan berbagai ibadah selama Ramadhan !!
“Berbuatlah baik sekecil apapun, karena bisa jadi ia dapat menolongmu kelak di akhirat” 07