Page 44 - E-MODUL TEKNIK MENGHIAS KAIN PKK
P. 44

TEKNIK MENGHIAS KAIN





                      3. Sulaman Bayangan

                            Menurut  Rahma,  Jamil  (2014:07)  Sulam  bayang  adalah  teknik
                      menghias kain yang tampak membayang dan tembus pandang sehingga

                      rentangan tusuk hias membayang pada bagian luar kain.
                          Ciri-ciri  sulaman  bayang  :  Pada  bagian  dalam  kain,  benang  sulam

                      membentuk  tusuk  hias  yang  bersilang.  Pada  bagian  luar  kain,  benang
                      sulam  tampak  contur  menyerupai  tusuk  hias  jelujur  rapat.    Sifat  sulam

                      bayangan harus lembut, baik dalam desain motif maupun warnanya

                          Tusuk hias yang digunakan yaitu tusuk flanel untuk motif bentuk oval ,
                      tusuk  tikam  jejak  untuk  motif  bentuk  bundar,  dan  tusuk  tangkai  untuk

                      motif bentuk sulur.

                            Warna benang sulam yang digunakan yaitu berwarna sama dengan
                      bahan dasar atau satu tingkat lebih tua dari bahan dasar.

                                    Kain  yang  digunakan  yaitu  kain  tipis,  tembus  pandang,  bening,

                      transparan, seperti kain sifon, organdi, organza, voile/paris. Warna kain
                      berwarna muda.

                           Syarat motif : lebar motif kurang dari 1 cm, bila lebih dari 1 cm motif
                      harus  dibagi  dua.  Rentangan  benang  yang  lebih  dari  satu  cm  dapat

                      membuat  sulaman  menjadi  tidak  kuat  karena  benang  sulam  mudah

                      tersangkut.
                              Cara  mengerjakan  :  Jiplak  motif  ke  atas  kain  menggunakan  pensil

                      kapur berwarna putih atau kuning, agar kain tidak kotor.  Siapkan jarum
                      tangan  dan  benang  sulam  satu  helai.  Mulai  menguatkan  benang  pada

                      awal motif. Lanjutkan dengan menyelesaikan motif menggunakan tusuk

                      flanel. Jarum dan benang ditusukkan dari bagian bawah kain, maju 2 mm
                      lalu  menyebrang  ke  garis  motif  maju  2  mm,  lalu  mundur,  dan

                      menyebrang  lagi  ke  tusuk  awal,  sehingga  terbentuk  rentangan  benang

                      yang bersilangan.










                                                            32
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49