Page 32 - E-MODUL KONSTRUKSI BUSANA WANITA
P. 32

2)  Bagi orang yang diambil ukuran badannya:

                       a.  Sikap model yang diambil ukurannya harus dalam posisi tegak dan tidak boleh
                           memberi bantuan pada orang yang mengambil ukuran.

                       b.  Model  sebaiknya  memakai  pakaian  yang  baik,  hal  ini  akan  berpengaruh dalam
                           pembuatan pola pakaian. Jangan memakai ikat pinggang waktu diukur.

                       c.  Menentukan pola letak garis pinggang yang tepat, maka pada pinggang diikatkan
                           veterban dengan kencang sehingga tidak bisa bergeser keatas dan bawah.

               3.  Membuat Pola

                   a.  Pengertian Pola
                       Pola dalam bidang jahit menjahit dapat diartikan sebagai potongan kain atau kertas

                   yang  dipakai  sebagai  contoh  pembuatan  pakaian.  Baik  tidaknya  sebuah  pakaian  yang
                   dikenakan  oleh  seseorang  sangat  bergantung  pada  kebenaran  pola  yang  digunakan

                   sebagai acuan dalam membuat pakaian itu sendiri. (Fitinline, 2018).

                   b.  Pentingnya Mempelajari Pola dalam Busana
                       Pola dalam busana memiliki peranan penting karena tepat tidaknya pola yang dibuat

                   akan mempengaruhi busana yang dikenakan seseorang. Kualitas dalam pembuatan pola
                   busana dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya yaitu: (Kristi & Utami, 2016)

                   1)  Ketepatan dalam mengambil ukuran tubuh si pemakai. Hal ini mesti didukung oleh

                       kecermatan  dan  ketelitian  dalam  menentukan  posisi  titik  dan  garis  tubuh  serta
                       menganalisa posisi titik dan garis tubuh sipemakai.

                   2)  Kemampuan  dalam  menentukan  kebenaran  garis-garis  pola,  seperti  garis  lingkar
                       kerung  lengan,  garis  lekuk  leher,  garis  bahu,  bentuk  lengan,  kerah  dan  lain

                       sebagainya. Untuk mendapatkan garis pola baju yang  luwes seorang pattern maker
                       harus memiliki sikap cermat dan teliti dalam melakukan pengecekan ukuran.

                   3)  Ketepatan  memilih  kertas  untuk  pola  yang  berkualitas  sesuai  desain  pakaian  yang

                       ingin dibuat. Jenis  kertas  yang biasa dipakai untuk membuat pola baju diantaranya
                       seperti kertas dorslag, kertas karton manila atau kertas koran.

                   4)  Kemampuan dan ketelitian memberi tanda dan keterangan setiap bagian-bagian pola,
                       misalnya tanda pola bagian muka dan belakang, tanda arah benang/serat kain, tanda

                       kerutan atau lipit, tanda kampuh dan tiras, tanda kelim dan lain sebagainya.
                   5)  Kemampuan dan ketelitian dalam menyimpan dan mengarsipkan pola baju. Supaya

                       pola tahan lama sebaiknya pola baju disimpan pada tempat-tempat khusus seperti rak







                                                           18
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37