Page 147 - JALUR REMPAH
P. 147
Produksi Rempah, Pelabuhan dan Jaringan Perniagaan di Nusantara | 133
(kiwi). Karena perjalanan jauh dan menempuh waktu yang lama, maka mereka
singgah di sejumlah pelabuhan pesisir utara-tengah Jawa. Pada abad ke-15-16
kota pelabuhan pesisir utara Jawa telah seperti emporium, artinya pelabuhan
telah menyediakan segala macam komoditi yang diperlukan. Sehingga mereka
dapat bertransaksi dengan mudah pada hari-hari di mana mereka singgah.
Misalkan di Jepara, mereka bisa mendapatkan beras murah, dan memperoleh
keramik dan gelas asal Siam. Kemudian, singgah di pelabuhan Lasem bisa
berniaga dan memperoleh uang kepeng tembaga Cina dan kain-kain berasal
dari Benggala. 149
Demikian pula, mereka bisa singgah di pelabuhan Rembang untuk
mendapatkan kayu dan hasil hutan seperti rotan dan madu. Rembang juga
terdapat pembuatan kapal junk Jawa. Penduduk distrik Rembang menggemari
kain-kain katun dari India. Rembang, juga mempunyai beras yang enak dan
bahan makanan lain, yang biasanya diekspor melalui Demak dan kemudian
melalui Jepara. Sementara itu, di kota-kota pelabuhan Jawa utara seperti
150
Gresik dan Jaratan, pedagang dari kepulauan rempah dapat menukarkan
151
atau membeli lada, beras dan garam. Pada abad ke-16 dan ke-17 di sepanjang
pantai utara Jawa Timur terdapat petak-petak garam, yang merupakan salah
satu ekspor utama antara Yuwana dan Surabaya. Para pedagang membawa
garam Jawa Timur ini ke Sulawesi dan Maluku serta memperdagangkan
secara langsung maupun melalui Banten ke Sumatera: “Dari Jaratan, Gresik,
Pati, Juwana dan tempat-tempat sekitarnya, mereka membawa garam yang
mutunya baik. Orang biasanya membeli 800 gantang seharaga 150.000 perak
dan menjualnya di Banten seharga 1000 perak tiap tiga gantang. Juga, mereka
membawa ke Sumatera (ke pelabuhan-pelabuhan) seperti Baros, Pariaman,
Tulang Bawang, Indragiri dan Jambi.” 152
149 Meilink-Roelofsz. Op.cit. Asian Trade…., hlm. 213.
150 Pelabuhan Jepara terletak di sebuah teluk yang bisa dimasuki kapal yang cukup besar.
Letaknya yang strategis membuat pelabuhan Jepara menjadi pelabuhan singgah yang penting bagi
kapal-kapal yang berdagang dari Jawa ke kepulauan rempah-rempah. Untuk hal ini lihat. Meilink-
Roelofsz. Op.cit. Asian Trade…., hlm. 109.
151 Pelabuhan Gresik dan Jaratan merupakan pelabuhan kembar yang terletak berhadapan
dengan muara sungai. Syahbandar utama berkedudukan di Gresik, sedangkan di Jaratan ditempatkan
syahbandar muda. Pada 1625, syahbandar muda di Jaratan dikenal pula sebagai Ince Muda yang
merupakan seorang Tionghoa. Untuk hal ini lihat. Lapian. Op.cit. Pelayaran dan Perniagaan…, hlm.108.
152 Reid. Op.cit. Asia Tenggara… Jilid II, hlm. 33-34.