Page 176 - JALUR REMPAH
P. 176

162 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI


                   Demikian pula, pada abad ke-15 pengetahuan nautika dan teknologi
               perkapalan perdagang  Arab mengalami perkembangan pesat. Mereka telah
               mengenal polaritas jarum magnetik dan deviasi.  Mereka secara intensif
                                                                 40
               berlayar ke kepulauan Maluku dan Banda dari Malaka melalui jalur lama yakni
               rute selatan atau perairan Maluku bagian tenggara.

                   Proses kedua kedatangan pedagang Arab di kepulauan Maluku dan Banda
               pada abad ke-13 dan ke-14, setelah Malaka didirikan. Juga, hubungan antara
               pelabuhan Aden, pesisir Arab telah digantikan dengan pelabuhan kota Hormuz,
               di pintu masuk Laut Merah. Namun pengaruh kebudayaan Arab di kepulauan
               Maluku dan Banda sangat akrab. Misalkan nama  Maloko (Maluku)  dan
               Wanda (Banda) disebut di Negarakertagama diduga diadopsi oleh penulisnya
               dari  kebanyakan  pedagang  Arab. Juga,  pedagang  Arab  menamakan deretan
               pulau-pulau di bagian utara Maluku sebagai “Jazirah Almamluk” (Kepulauan
               Raja-Raja. Menunjuk kepada empat  kerajaan di  zaman bahari yang sangat
               berpengaruh secara politis dan ketatanegaraan, yaitu Jailolo, Ternate, Tidore,
               dan Bacan).
                           41
                   Demikian pula, sebuah legenda terkenal Jafar Sadek seorang keturunan
               Arab, merupakan seorang ayah yang keturunannya adalah para pendiri empat
               kerajaan di  Maluku Utara. Mereka adalah Said Muhammad Bahir pendiri
               dan Raja Bacan. Kemudian, Said Ahmad Sani pendiri dan Raja Jailolo; Said
               Muhammad Nukil pendiri dan Raja  Tidore dan terakhir Said Muhammad
               Nurussafar pendiri dan Raja Ternate.
                                                   42
                   Pelayaran pedagang Arab menuju kepulauan Indonesia Timur tidak dapat
               dilepaskan dari proses pengislaman dan perdagangan rempah-rempah. Namun
               sebelum kita berbicara lebih jauh mengenai peranan pedagang Arab dalam
               proses Islamisasi di Indonesia bagian timur perlu diklarifikasi (diuraikan) bahwa
               pedagang Arab itu pengertiannya campur baur antara Gujarat, Benggala, Teluk
               Persia dan Pesisir Arab. Akan tetapi, wilayah geografi ini telah dikuasai oleh
               Islam. Pada awal abad ke-14 Gujarat yang berada di pesisir Barat India berhasil


                   40  Tidak disebutkan adanya penggunaan kompas di laut hingga abad ke-13, tetapi penggunaanya
               dari akhir abad ke-11.
                   41   Cerita  legenda  di  Maluku  banyak  dipengaruhi  oleh  kebudayaan  Arab,  terutama  sebelum
               kedatangan bangsa-bangsa Barat. Untuk hal ini lihat. Amal. Op.cit. Kepulauan Rempah-Rempah…., hlm.
               5.
                   42  Amal. Ibid., hlm. 19.
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181