Page 206 - JALUR REMPAH
P. 206
192 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI
Pelabuhan Jepara
Salah satu kota penting daam jalur perniagaan rempah Nusantara adalah
Jepara. Penduduk Jepara lebih sedikit dibandingkan dengan Demak. Namun
demikian pelabuhannya sangat penting. Letak pelabuhan Jepara berada di
dalam teluk yang dapat dilayari oleh kapal-kapal besar. Kapal-kapal itu datang
dari Malaka, Semenanjung Melayu, Patani, dan berbagai wilayah lain di
Nusantara. Oleh karena itu, Jepara menjadi bagian penting dalam mata rantai
pelayaran dan perniagaan antara Malaka dan kepulauan rempah-rempah
di Maluku dan Banda. Kota pelabuhan ini tampaknya juga menjadi “kota
internasional” karena interaksi antarbangsa melalui aktivitas pelayaran dan
perniagaan berlangsung di sekitar kota ini. Pedagang dari berbagai bangsa
91
saling bertemu melakukan transaksi jual-beli rempah-rempah, beras, sutera,
keramik, dan komoditas berharga lainnya.
Posisi Jepara yang penting dalam pelayaran dan perniagaan itulah yang
tampaknya menjadi pertimbangan Belanda untuk membangun sebuah
benteng yang mengarah ke teluk di wilayah Jepara pada sekitar abad ke-17.
Masyarakat setempat menyebut benteng tersebut sebagai Loji Gunung. Dari
letak dan ketinggian benteng sekitar 85 meter di atas permukaan laut, benteng
ini setidaknya mampu mengawasi kapal-kapal yang masuk dan melintasi teluk
Jepara. Sasaran sejauh 2 hingga 3 kilometer di sekitar teluk setidaknya masih
bisa dijangkau oleh meriam benteng ini. Benteng peninggalan Belanda yang
masih tersisa ini dahulu tidak hanya mengawasi kapal-kapal di sekitar teluk
atau pelabuhan Jepara saja, tetapi juga masyarakat yang berada di sekitarnya.
Hingga kini, tidak jauh dari lokasi benteng tinggalan Belanda itu menjadi
pusat aktivitas ekonomi masyarakat Jepara. Di kota pelabuhan ini pula denyut
kehidupan dan interaksi antarmasyarakat tidak banyak berubah sejak dulu
hingga kini, kecuali pada tata ruang dan meningkatnya populasi di wilayah ini.
Jepara tidak hanya menjadi simpul hubungan antara Malaka dan kepulauan
rempah-rempah seperti disebut di atas, tetapi kota pelabuhan ini juga terhubung
dengan Jambi dan kota-kota di sekitar pesisir timur Sumatera. Beras asal
Jepara yang dikirim ke pelabuhan dari pedalaman atau dari Rembang misalnya
dikirim ke Jambi untuk dipertukarkan dengan lada Jambi. Lada asal Jambi yang
91 Lihat Tome Pires. Suma Oriental, hlm 187-188.