Page 45 - JALUR REMPAH
P. 45

Latar Belakang Historis Tiga Wilayah | 31


                     Menjelang akhir abad ke-15, perdagangan antara pelabuhan Malaka dengan
                 kepulauan rempah-rempah dikuasai oleh  pedagang  Keling bernama  Nina
                 Suria Dewa, orang yang mengirim 8 kapal jung setiap tahunnya ke Maluku dan
                 Banda. Kebanyakan pala dan cengkeh, ia peroleh dari pelayaran perniagaan
                 yang diekspor kembali ke Cambay. Nina Suria melanjutkan perniagaan rempah
                 setelah Portugis menaklukkan Malaka pada 1511. Hal ini dibuktikan dengan
                 dia masih mengirimkan kapal jung ke Banda tahun 1517 dan kapal lainnya
                 pada 1523 ke Ternate.
                                      34
                     Pola perdagangan pakaian kantun yang diproduksi di Gujarat dibawa oleh
                 pedagang Gujarat yang bertolak dari pelabuhan Surat menuju bandar Malaka.
                 Setiap tahun sekitar Maret, empat kapal layar Gujarat membawa kargo berangkat
                 ke pelabuhan Malaka. Menurut Pires, kargo tersebut bernilai 10.000 hingga
                 15.000 Crusado.  Kargo kapal-kapal itu terutama mencakup kain Gujarat dan
                                35
                 barang-barang lain yang telah disebutkan sebagai barang impor. Sementara
                 itu, di pelabuhan Malaka pedagang yang datang dari Gujarat menjadi pembeli
                 utama rempah-rempah yang meliputi cengkeh, pala, dan fuli.

                     Produsen  kain  katun yang juga berasal dari  pesisir barat  India adalah
                 Koromandel. Telah terselenggara pelayaran langsung dari sana ke pelabuhan
                 Malaka. Bagi orang-orang Koromandel pada abad ke-15-16 pasar Indonesia
                 begitu penting bagi produksi tekstil mereka.  Tekstil Koromandel mencakup
                                                            36
                 kain katun murah dan mahal. Diperkirakan setiap tahun ada tiga atau empat
                 kapal yang berlayar dari Koromandel ke pelabuhan Malaka. Kargo setiap kapal
                 diperkirakan bernilai 12.000 hingga 15.000 Crusado. Di Malaka orang-orang
                 Koromandel membeli cendana putih, kamper, tawas, mutiara, lada, pala, fuli
                 dan cengkeh. Hanya sebagian kecil dari ketiga rempah terakhir yang dibawa ke
                 Koromandel.
                             37
                     Penghasil kain katun berkualitas dan digemari di Indonesia bagian timur
                 adalah Benggala. Kain putih Benggala begitu populer, kain ini ditenun menjadi


                    34  Pires. Op.cit. Suma Oriental, hlm. 193-194.
                    35  Crusado adalah mata uang Portugis yang dipergunakan untuk pertukaran di bandar Malaka.
                 Untuk hal ini lihat. Pires. Ibid., Suma Oriental, hlm.197.
                    36  Pasar Kepulauan Indonesia untuk tekstil Koromandel sudah sangat penting sebelum tahun
                 1500. Kemudian, pasar itu dikuasai oleh VOC untuk alat tukar rempah.
                    37  Pala oleh penduduk India dipergunakan pula untuk menghilang sakit kepala dan obat manjur
                 untuk penderita pencernaan. John Villier. Op.Cit. Trade and Society…
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50