Page 10 - e- MODUL PENCEMARAN LINGKUNGAN
P. 10
10
1. Hilangnya sumber daya melalui eksploitasi yang tidak semestinya menghasilkan banyak
limbah.
Pencemaran selalu terjadi karena diambilnya sumber daya dari suatu tempat. Semua
daerah yang diambil sumber dayanya, misalnya (pertambangan dan kehutanan) selalu
diikuti dengan pencemaran pada lingkungan tersebut. Umumnya kerusakan hutan untuk
pemulihan memerlukan waktu yang sangat lama. Umumnya bekas tambang sangat sulit
dan mahal untuk pemulihannya, bahkan dalam banyak kasus limbah pertambangan
mengandung bahan beracun dan berbahaya.
2. Biaya yang harus dikeluarkan untuk mengendalikan pencemaran.
Biaya yang harus dikeluarkan untuk pembangunan dan operasional dari Instalasi
Pengolahan Air Limbah, biaya masalah yang banyak timbul, dalam upaya pengelolaan
pembuangan sampah, mahalnya biaya pemulihan pencemaran limbah industri maupun
limbah pertambangan. Juga berapa besar biaya yang harus ditanggung oleh manusia
akibat dari pencemaran udara oleh bahan bakar fosil dari transportasi, industri, maupun
rumah tangga. Biaya ini juga bisa terjadi karena adanya kecelakaan, yaitu biaya untuk
pembersihan laut dan pantai dari tumpahan minyak, atau akibat bencana, yaitu biaya
pencemaran akibat banjir, tsunami, dan gunung berapi.
3. Biaya untuk pemeliharaan kesehatan manusia (Odum, 1971)
Pemahaman tentang biaya yang harus dipikul untuk dapat hidup sehat dan risiko-risiko
pada kesehatan manusia seharusnya dimasukkan dalam pertimbangan cost benefit
analysis. Biaya pemeliharaan kesehatan manusia semakin hari semakin meningkat.
Berapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk sektor kesehatan, dan
berapa besar biaya yang dikeluarkan oleh setiap keluarga untuk memelihara kesehatan
keluarganya.
MASALAH PENCEMARAN
Adanya bahan pencemar atau polutan dalam sebuah ekosistem dapat menimbulkan
masalah pencemaran (Gambar 1.2 Pencemaran air oleh limbah rumah tangga). Masalah
pencemaran adalah keadaan yang terjadi sebagai akibat dari adanya bahan pencemar di suatu
ekosistem yang tidak dapat dinetralisasikan. Sesungguhnya, secara alami ekosistemmemiliki
potensi untuk melakukan pemurnian kembali bahan-bahan pencemar yang ada sehingga