Page 14 - MODUL 3
P. 14
C. Rangkuman
1. Tata nama senyawa terdiri dari beberapa aturan yaitu:
a. Tata nama senyawa biner
Tata nama senyawa biner terdiri dari 2 bagian:
Tata Nama Senyawa Biner Logam dengan Nonlogam
Tata Nama Senyawa Biner Nonlogam dengan Nonlogam
b. Tata nama senyawa poliatomik
Tata nama senyawa poliatomik terdiri dari 3 bagian:
Anion sejenis denganjumlah oksigen berbedayaitu jika mengandung oksigen
lebih banyak namanya diberi akhiran –at, jika oksigen lebih sedikit namanya
diberi akhiran –it
Anion yang mengandung jumlahoksigen sampai 4, penamaannya yaituion yang
mengandungoksigen paling sedikit diberi awalan hipo- dan akhiran –it, jika
mengandung oksigen paling banyak diberi awalan per- dan akhiran –a t.
Penamaan senyawa poliatomdiawali dengan menyebutkan nama kation
kemudian anionnya. Jika kation adalah logam dengan biloks lebih satu jenis
maka seperti yang telah dijelaskan pada aturan sebelumnya setelah nama
logam diiukuti dengan bilangan oksidasi logam
13