Page 25 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 25

arbitrase tak lebih dari siasat perang dari kubu Mu‟awiyah dan Amr. Baginya,

                          justru  perang  itu  sendiri  dilakukan  untuk  menegakkan  hukum  Allah  yang
                          dilanggar  oleh  Mu‟awiyah  dan  sekutunya  dengan  pemberontakan  mereka.

                          Namun,  sebagaimana  diceritakan  Ibnu  Katsir,  para  penghafal  Al-Qur‟an
                          (qurrâ‟) melawan khalifah Ali dan bahkan mengancamnya sebagai berikut:


                                  ْ
                             َّ
                          َيِٗزلا  ِءا َّ شُقلا  َيِه ا َ وُِ َ ع َ ه ٍحَتا َ صِع ِٖف ٔئاثغلا نث ٖئاطلا ي٘صح يت ذٗصّ ٖو٘ورلا ٖكذف يت شعغه ََُل َلاَقَف
                                   ْ
                                                              ْ
                                                                             َ
                               َ
                                               َ
                          ُل َ عْفً  ْ ّأ  ِ م ْ َْقلا َٔلا  َ ِرَّه ُ شَت  َ اٌْعَفَد  َّ لَّاّ ََِْ٘لا  َ دِ٘عُد را    ِ َّ اللّ ِباَرِك َٔلا  ْ ة ِ جأ ِٖلَع اَٗ ،َج ِ ساَْخ  َ ِلَر َذْعَت اّ ُ سا َ ص
                             َ
                                      ِ
                                                    ِ َ
                                                        ِ
                                                                                        َ
                                                               ِ
                                                                              ُْ
                                                                         ِ
                                    َ
                                 َ
                           َ  ِ ت اٌََِّل َ عْفٌَل  ْ ّأ اٌََِّل َ عْفَرَل ِ َّ اللّّ ،ٍاٌلرقف الله باروت لوعٗ ىأ اٌثلغ ًَا ،ىافع يتات اٌلعف ا َ ه َ  ِ ت
                                      َ
                              َ
                                             َ
                                 “Mus‟in bin Fadakiat-Tamimi dan Zaid bin Hushainat-Tha‟i as-Siba‟i
                          dan  kelompoknya  masing-masing,  dari  kalangan  para  penghafal  Al-Qur‟an
                          yang  dikemudian  hari  menjadi  Khawarij,  berkata:  “Hai  Ali  Terimalah  kita
                          berlima  Ketika  engkau  diajak  kepadanya.  Kalau  tidak,  kami  akan
                          menyerahkanmu  seutuhnya  kepada  musuh  atau  kami  akan  melakukan
                          kepadamu  apa  yang  telah  kami  lakukan  kepada  Utsman  bin  Affan.  Dahulu
                          Utsman  menolak  kami  untuk  beramal  dengan  kitabullah  sehingga  kami
                          membunuhnya. Demi Allah kami akan menyerahkanmu atau membunuhmu.”
                          (Ibnu Katsir, al-Bidâyah wan-Nihâyah, VII, 273) Selang beberapa lama, ketika
                          Khalifah Ali hendak mengutus Abu Musa al-Asy‟ari atas desakan mereka, ada

                          dua  orang  Khawarij  bernama  Zur'ah  bin  al-Barajat-Tha'i  dan  Hurqush  bin
                          Zuhair  as-Sa'di  mendatanginya  yang  berusaha  membatalkan  arbitrase.

                          Terjadilah dialog sebagaimana diceritakan oleh at-Thabari berikut: Keduanya
                          berkata pada Ali: "Tidak ada hukum kecuali milik Allah.” "Tidak ada hukum

                          kecuali  milik  Allah,"  kata  Ali.  "Bertobatlah  engkau  dari  kesalahanmu  dan
                          cabut kembali keputusanmu dan keluarlah bersama kami kepada musuh kita

                          untuk  kita  perangi  sampai  kita  bertemu  dengan  Tuhan,"  kata  Hurqush.  Ali

                          menjawab:  "Aku  sudah  berkehendak  seperti  itu  tetapi  kalian  membangkang
                          terhadapku dan sekarang kita telah mengadakan perjanjian antara kita dengan

                          mereka,  telah  mensyaratkan  beberapa  syarat  dan  kita  pun  telah  berjanji

                          beberapa hal. Allah telah berfirman: "Dan tepatilah perjanjian dengan Allah
                          apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu)

                          itu,  sesudah  meneguhkannya,  sedang  kamu  telah  menjadikan  Allah  sebagai
                          saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui

                          apa  yang  kamuperbuat."  Hurqush  berkata:  "Itulah  dosa  yang  mesti  engkau


                                                           17
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30