Page 66 - AKIDAH DAN ILMU KALAM E-BOOK
P. 66
Al-Ja‟d adalah seorang Maulana Bani Hakim, tinggal di
Damaskus. Ia dibesarkan di lingkungan orang Kristen yang senang
membicarakan teologi. Semula ia dipercaya untuk mengajar di
lingkungan pemerintah Bani Umayah, tetapi setelah tampak
pikiran-pikirannya yang kontroversial, Bani Umayah menolaknya.
Kemudian Al-Ja‟d lari ke Kufah dan di sana ia bertemu dengan
Jahm, serta mentransfer pikirannya kepada Jahm untuk
dikembangkan dan disebarluaskan.
Doktrin pokok Ja‟d secara umum sama dengan pikiran
Jahm, Al-Ghuraby menjelaskan sebagai berikut :
a. Al-Quran itu adalah makhluk. Oleh karena itu, dia baru.sesuatu
yang baru itu tidak dapat disifatkan kepada Allah.
b. Allah tidak mempunyai sifat yang serupa dengan makhluk,
seperti berbicara, melihat dan mendengar.
c. Manusia terpaksa oleh Allah dalam segala-galanya.
Berbeda dengan Jabariyah ekstrim, Jabariyah moderat
mengatakan bahwa Tuhan memang menciptakan perbuatan
manusia, baik perbuatan jahat maupun perbuatan baik, tetapi
manusia mempunyai bagian di dalamnya. Tenaga yang diciptakan
dalam diri manusia mempunyai efek untuk mewujudkan
perbuatannya. Inilah yang dimaksud dengan kasab (acquisitin).
Menurut faham kasab, manusia tidaklah majbur (dipaksa oleh
Tuhan), tidak seperti wayang yang dikendalikan oleh dalang dan
tidak pula menjadi pencipta perbuatan, tetapi manusia memperoleh
perbuatanyang diciptakan Tuhan.
Yang termasuk tokoh Jabariyah moderat adalah berikut ini :
1) An-Najjar
Nama lengkapnya adalah Husain bin Muhammad An-
Najjariyah (wafat 230 H). Para pengikutnya disebut An-Najjariyah
atau Al-Husainiyah. Di antara pendapat-pendapatnya adalah :
a. Tuhan menciptakan segala perbuatan manusia, tetapi manusia
mengambil bagian atau peran dalam mewujudkan perbuatan-
perbuatan itu. Itulah yang disebut kasab dalam teori An-Asy‟ary.
Dengan demikian, manusia dalam pandangan An-Najjar tidak
58

