Page 100 - TAFSIR_INDONESIA_MAPK_KELAS X_KSKK_compressed_Neat
P. 100

hendaklah di kembali kepada yang menciptakannya, Allah Swt. Setiap ibadah yang dijalankan,

               seorang  muslim  wajib  menempatkan  harapan  dan  tujuannya  hanya  untuk  mendapatkan  posisi
               tertinggi di sisi Allah Swt. Pencapaian pada tingkat ini, dapat diraih bila ibadah yang dijalankan

               terkabul atau diterima oleh-Nya. Dikabulkan atau ditolaknya ibadah seorang hamba tergantung
               pada  kualitas  niatnya.  Setiap  tahapan  dari  rangkaian  ibadah  selalu  digantungkan  pada  niat

               awalnya. Allah Swt. pun mengabulkan atau menolaknya, sesuai dengan yang diniatkan.









                        Konsep ikhlas sangat erat hubungannya dengan kandungan Surah al-Ikhlās. Nila-nilai
               keikhlasan yang termaktub di dalamnya menjadi asas inti ketauhidan dengan konsep keimanan

               kepada Allah Swt. yang utuh.

                        Asbābun  nuzūl  dari  surah  ini  berkaitan  dengan  pernyataan  yang  dilontarkan  seorang

               Badui  menemui  Rasulullah  Saw.  “Gambarkanlah  kepada  kami  tentang  tuhanmu”,  kemudian
               Allah menurunkan ayat 1 sampai dengan 4 dari surah al-Ikhlās ini.

                                                                       َ
                                                                  َۙ َ
                                                                                         ُ ه َ
                                                            َ
                                              َ ُ ُ   َّ ُ
                                                                                                  َ ه
                                                                                                ٌ َ ُ
                                           ٌ َ
                                                       ْ َ ْ َ

                                                                                   ُ َ َّ
                                                                                                        َ ُ ْ
                                                                  ْ ْ ُ ْ َ ْ َ ْ
                                          ( ٤  )     دحا اوفك هل نكي ملو  ( ٣  )   دلوي ملو دلي مل َ    ( ٢  )    دمصلا اللّ    ( ١  )    دحا اللّ وه لق ُ
                                                                           ِ
               (1) Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
               (2) Allah tempat meminta segala sesuatu.
               (3) (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
               (4) Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

                      Keterangan dari ayat di atas, yakni Dialah Tuhan Yang Esa, tiada tandingan bagi-Nya dan
               tiada yang semisal dengan-Nya. Menurut Ibnu Abbas Ra. bahwa Dia juga tempat bergantungnya
               makhluk untuk memenuhi kebutuhan sarana mereka. Kemudian Dia juga yang tidak mempunyai
               istri/pasangan serta tidak ada yang menurunkan dari perkembangbiakannya.

                      Ikhlas yang menjadi nilai utama bagi seorang ‘ābid bertolak dari konsep pokok keimanan
               dan  keyakinan  yang  digariskan  dalam  surah  Al-Ikhlas.  Ikhlas  itu  memurnikan  Allah  sebagai

               Tuhan  Yang  Esa.  Ikhlas  juga  diciptakan  dari  keyakinan  yang  kuat  bahwa  Allah  lah  yang
               menjamin kehidupan manusia dan manusia harus bergantung pada-Nya. Kemudian ikhlas  juga

               memurnikan  jiwa  dari  kesyirikan  atau  menempatkan  selain  Allah  pada  posisi  Tuhan  untuk

               disembah, karena tidak ada yang dapat menyamai Dia.







               80 TAFSIR MA KELAS X
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105