Page 124 - TAFSIR_INDONESIA_MAPK_KELAS X_KSKK_compressed_Neat
P. 124

Ananda sekalian. Sebelum kita membahas materi lebih dalam, mari kita terjemahkan terlebih
               dahulu ayat tersebut.


                  9. dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang
                     mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.
                     oleh  sebab  itu  hendaklah  mereka  bertakwa  kepada  Allah  dan  hendaklah  mereka
                     mengucapkan Perkataan yang benar.








                      Menurut  Ibnu  Abbas  Ra,  ayat  ini  berkenaan  dengan  seorang  laki-laki  yang  menjelang
               ajalnya berwasiat kepada ahli warisnya berupa sesuatu yang menimbulkan mudarat. Kemudian

               Allah Swt. memerintahkan orang-orang di sekitarnya untuk meluruskan wasiat itu dan bertakwa

               kepada-Nya.  Di  antara  wasiat  yang  dianjurkan  ialah  mengenai  kadar  harta  yang  diwariskan
               kepada anak-anak sepeninggalnya agar tidak terlunta-lunta. Dalam maksud yang lebih luas lagi,

               ayat ini memperingatkan kepada kaum muslimin untuk membekali anak keturunan dengan bekal
               yang  dapat  menjamin  kehidupan  mereka  setelah  kedua  orang  tuanya  meninggal.  Anak-anak

               yatim  yang  ditinggalkan  ayah  dan  ibunya  jauh  lebih  rentan  masuk  ke  pergaulan  yang  salah.
               Tekanan mental yang dialami menjadi penyebab utama terjadinya peluang tersebut. Maka dari itu,

               para orang tua telah diperingatkan oleh Allah Swt. agar menyiapkan bekal hidup yang tepat dan

               cukup kepada anak keturunannya.
                      Selain  para  orang  tua,  ayat  ini  ditujukan  kepada  para  pengasuh  anak-anak  yatim  atau

               pengelola  panti  asuhan.  Dalam  memelihara  anak  yatim,  para  pengasuh  yang  mengemban

               tanggung jawab berat ini tidak hanya sebatas memenuhi kebutuhan sandang (pakaian), pangan
               (makanan) dan papan (tempat tinggal) saja. Namun, aspek emosional, spiritual, moral, sosial, dan

               intelektualnya pun harus diperhatikan. Perlunya upaya dan kerjasama dengan berbagai lembaga,
               instansi, dan para penggalak organisasi masyarakat mesti dilakukan, sehingga panti asuhan tidak

               sendiri dalam membekali anak-anak yatim sepeninggal ayah ibu mereka.
                      Generasi/keturunan  yang  lemah  (ẓurriyyatan  ḍi’āfan)  yang  dimaksud  ayat  tersebut

               menurut  Imam  Nawawi  ialah  lemah  ekonomi  (memicu  kemiskinan),  lemah  pengetahuan

               (melahirkan kebodohan), lemah agama (memicu kesesatan), dan lemah akhlaknya (menjadikan






               104 TAFSIR MA KELAS X
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129