Page 9 - E-Modul_Media_Pembelajaran_Neat
P. 9
Atmosfer berkaitan dengan keberadaan biosfer. Biosfer merupakan lapisan
atmosfer yang masih dihuni oleh makhluk hidup. Ketebalan biosfer mencapai 8
km. Hidrosfer memberikan pengaruh temperatur terhadap iklim dalam periode
waktu beberapa bulan, tahun, atau abad. Pengaruh hidrosfer bagi iklim terletak
pada kondisi lautan. Sebagain besar radiasi matahari diserap oleh lautan yang
kemudian diuapkan ke atmosfer. Penguapan air ke atmosfer oleh lautan
menyebabkan terjadinya pelepasan energi panas lautan menjadi tetes awan.
Kondisi ini membuat arus laut menjadi pengalihan panas bagi daerah tropis yang
menerima sinar matahari ke daerah kutub yang jarang terkena sinar matahari.
Pengaruh kriosfer terhadap iklim berkaitan dengan pengurangan pemanasan di
Bumi. Kriosfer sebagian besar terletak di wilayah kutub. Sedangkan sebagian
kecilnya terbentuk di puncak pengunungan yang sangat tinggi, seperti puncak
pegunungan Jayawijaya di Papua. Kriosfer terdiri dari salju dan es. Sifat salju dan
es dalam mengembalikan atau memantulkan radiasi matahari lebih baik
dibandingkan lautan dan daratan. Kriosfer dapat berubah dalam periode tahunan,
tetapi perbedaan yang besar terjadi dalam waktu ratusan hingga ribuan tahun.
Pembentukan iklim juga dipengaruhi oleh pedosfer meski pengaruhnya baru terasa
setelah waktu yang sangat lama. Letak pedosfer berada pada susunan kontinental.
Perubahan pedosfer mengakibatkan suhu menjadi lebih dingindi kawasan
kontinental. Perubahan pedosfer hanya terjadi di garis lintang yang tinggi pada
periode geologis yang hanya terjadi sekali dalam jutaan tahun. Keadaan pedosfer
berubah akibat adanya gerakan tektonik di kawasan kontinental.
Gambar 2.1 Skenario Perubahan Iklim
Sumber Wordpres.com
9