Page 79 - BMH JATIM_MAJALAH MULIA EDISI JULI 2021 VERSI ONLINE
P. 79
ke wajah istri Fatimah itu. gan, karena kedudukan dan har
Ali pun berhenti, menahan ta benda bahkan ilmu.
nafas, lalu melangkah pergi. Ia Padahal, kesombongan haki
batal mengeksekusi orang kaf katnya menimbulkan amarah,
ir yang meludahi wajahnya itu. melalaikan keharmonisan dan
Merasa heran, orang kafir itu pun menyebabkan dendam kesumat
mengejar Ali dan bertanya men di antara saudara.
gapa batal membunuhnya. Ardasyir bin Babak berkata,
Ali menjawab, waktu kau luda “Kesombongan, tiada lain ada
hi wajahku, amarahku bangkit. lah kelebihan kedunguan. Pemi
Dan, aku tidak mau membunuh liknya tidak tahu akan dibuang
bukan karena Allah. Kalau tadi ke mana kelebihan itu, lalu dia
kubunuh dirimu, maka itu karena menggunakannya untuk kesom
hawa nafsuku berupa amarah. bongan.”
Di sinilah kita patut merenungi Oleh karena itu, kini saatnya
diri, apakah selama ini, baik da diri segera insaf dan bergerak
lam perkataan, pergaulan bah melakukan perlawanan terha
kan mungkin dalam kebaikan dap kekangan hawa nafsu. Jika
benarbenar dilandasi niat ikhlas diri terbebas dari hawa nafsu,
karena Allah atau janganjangan sombong akan menjauh dan ke
diri terseret oleh tipu daya hawa baikan akan datang. Lebih jauh,
nafsu. setiap perkataan dan tindakan
Akibatnya diri banyak berper akan selalu berada dalam kori
ilaku sombong. AlMawardi men dor iman, sehingga akan mem
gatakan, hawa nafsu menjadikan bawa diri pada kebahagiaan
orang senang pada kesombon hakiki.*/Abu Ilmia
Dzulqa’dah 1442/Juli 2021 | MULIA 75