Page 67 - BMH JATIM_MAJALAH MULIA EDISI JULI 2021 VERSI ONLINE
P. 67
salaam berpaling dari mereka un orang yang dapat dilihatnya dan
tuk pergi tanpa berbicara sepatah memberi nya air, namun, hanya fa
katapun. Bunda Hajar pun ber tamorgana yang ia dapatkan.
tanya, “Wahai Ibrahim, ke mana Usaha Bunda Hajar dalam me
Engkau hendak pergi dan mening niti jalan tawakkal ini akhirnya
galkan kami di lembah yang tak menjadi salah satu rukun haji dan
berpenghuni ini?” Hajar mengu umroh, usaha yang Allah bal
langi pertanyaan tersebut berka as dengan munculnya sumber
likali, namun Ibrahim ‘alaihissa- air zamzam. Kisah Bunda Hajar
laam bergeming. Bunda Hajar pun adalah kisah ketaatan, keikhlasan,
kembali bertanya, “Apakah Allah keyakinan, kesabaran, dan ket
yang memerintahkanmu untuk awakkalan yang menakjubkan.
melakukan ini?” yang dijawab “ya” Kepatuhannya pada suami
oleh Nabi Ibrahim. Jawaban sing menjadikannya berlapang dada
kat beliau itu menjadi kekuatan jauh dari suaminya padahal ia
bagi Hajar. Hajar yakin jika Allah baru saja melahirkan. Keyakinan
Swt yang memerintahkan, maka dan ketawakkalannya pada Allah
Dia tidak akan menyianyiakannya menjadikannya siap ditinggal
dan bayinya. kan di sebuah tanah tandus tak
Nabi Ibrahim ‘alaihissalaam berpenghuni. Bunda Hajar hanya
berlalu meninggalkan keluargan berserah diri kepada Dzat Yang
ya, ketika sampai di Tsaniyah, dirinya dan putranya dititipkan.
be liau menengadahkan kedua Ketaatan pada suami, keikh
tangan seraya berdoa dengan lasan, keyakinan, dan ketawak
doa yang tercantum abadi dalam kalan pada Allah adalah bukti
AlQuran Surat Ibrahim:37 keimanan yang tidak serta merta
Saat bekal yang ditinggalkan didapatkan oleh seorang muslim/
oleh Nabi Ibrahim habis, Bun ah. Hal ini membutuhkan riyad-
da Hajar meninggalkan putran hoh (latihan) yang terusmenerus.
ya yang haus dan lapar karena Bunda Hajar telah menunjukkan
air susu Hajar mengering. Ia ber kepada setiap muslimah dengan
lari bolakbalik dari bukit Shafa menjadikan dirinya sebagai se
ke Marwah berharap ada sese baikbaik contoh.*
Dzulqa’dah 1442/Juli 2021 | MULIA 63