Page 116 - E-Book Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan untuk Kelas X SMK KJIJ
P. 116

Konstruksi Jalan, Irigasi, dan Jembatan






                     2. Baja Paduan (Alloy Steel)
                            Baja paduan didefinisikan sebagai suatu baja yang dicampur dengan satu atau lebih
                       unsur campuran. Seperti nikel, kromium, molibden, vanadium, mangan atau wolfram

                       yang berguna untuk memperoleh sifat-sifat yang dikehendaki (kuat, keras, liat), tetapi
                       unsur karbon tidak dianggap sebagai salah satu unsur campuran.
                                     Suatu  kombinasi  antara  dua  atau  lebih  unsur  campuran,  misalnya  baja  yang
                       dicampur  dengan  unsur  kromium  dan  molibden,  akan  menghasilkan  baja  yang

                       mempunyai sifat keras yang baik dan sifat kenyal (sifat logam ini membuat baja dapat
                       dibentuk dengan cara digiling dan ditarik tanpa mengalami patah atau retak-retak). Jika
                       dicampurkan dengan krom dan molibden akan menghasilkan baja yang menghasilkan
                       sifat keras yang baik dan sifat kenyal yang memuaskan serta tahan terhadap panas.

























                                                 Gambar 5.5 Baja paduan
                                             Sumber : aeroengineering.co.id


                       Baja paduan diklasifikasikan menurut kadar karbonnya dibagi menjadi :
                           Low alloy steel, jika elemen paduannya < 2,5 %
                           Medium alloy steel, jika elemen paduannya 2,5 - 10 %
                           High alloy steel, jika elemen paduannya > 10 %



                       Baja paduan juga dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
                       a. Baja Paduan Khusus (Special Alloy Steel)
                              Baja jenis ini mengandung satu atau lebih logam-logam seperti nikel, chromium,

                       manganese,  molybdenum,  tungsten,  dan  vanadium.  Dengan  menambahkan  logam
                       tersebut kedalam baja, maka baja paduan tersebut akan merubah sifat-sifat mekanik dan
                       kimianya seperti menjadi lebih keras, kuat, dan ulet bila dibandibgkan terhadap baja
                       karbon (carbon steel).
                       b. High Speed Steel (HSS) Self Hardening Steel

                              Kandungan karbon : 0,70 % - 1,50 %, digunakan membuat alat-alat potong seperti
                       drills, reamers, countersinks, lathe tool bits, dan milling cutters. Disebut High Speed



       Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan                                                                    101
   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120   121